Rabu 20 Mar 2019 10:32 WIB

165 Titik Panas Indikasi Karhutla Terdeteksi Satelit di Riau

Total ada 187 titik panas (hotspot) di Sumatra.

[Ilustrasi] Pemadaman titik api.
Foto: dokumen bppd sumsel
[Ilustrasi] Pemadaman titik api.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satelit mendeteksi ada 165 titik panas yang menjadi indikasi awal kebakaran hutan dan lahan atau karhutla, berada di Provinsi Riau pada Rabu pagi. Saat ini, total ada 187 titik panas (hotspot) di Sumatera. 

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru dalam analisanya yang diterima di Pekanbaru, Rabu (20/3), menyebutkan Riau mendominasi jumlah titik panas tersebut dengan 165 titik. Angka itu meningkat dibandingkan pantauan Satelit Terra dan Aqua pada Selasa (19/3) sore, yang berjumlah 156 titik.

Jumlah titik panas paling banyak berada di daerah pesisir Riau. Kabupaten Bengkalis terdata ada 39 titik, kemudian Pelalawan (37), Kepulauan Meranti (31), Rokan Hilir (17), Dumai (16), Siak (11), Indragiri Hulu (6), Indragiri Hilir (3), Kampar (2), Rokan Hulu (2), dan Kota Pekanbaru (1).

Dengan demikian, dari 12 kabupaten/kota di Riau, hanya Kabupaten Kuantan Singingi yang terindikasi nihil titik panas pada pagi ini. Adapun, dari jumlah tersebut ada 107 titik dengan tingkat keakuratan di atas 70 persen, sehingga kuat indikasinya sebagai titik api Karhutla.

Lokasinya paling banyak di Kabupaten Bengkalis mencapai 27 titik, Kepulauan Meranti (20), Pelalawan (19), Kota Dumai (13), Rokan Hilir (11), Siak (7), Indragiri Hulu (5), Indragiri Hilir (2), Rokan Hulu (2), dan Kota Pekanbaru (1).

Dari pagi hingga siang BMKG memprakirakan tidak ada peluang hujan di Riau karena cuaca cerah berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi pada malam hari di sebagian wilayah Rokan Hulu, Kampar, Pelalawan, Siak, Kab. Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir.

Sedangkan, daerah pesisir utara Riau yang banyak terdapat titik api seperti Rokan Hilir, Meranti, dan Bengkalis, masih tidak ada peluang hujan. Suhu udara cukup panas pada hari ini diprakirakan berkisar 24 hingga 35 derajat Celcius dengan kelembaban udara 40-95 persen. Arah angin berhembus dari timur ke selatan dengan kecepatan 10 sampai 30 kilometer/jam.

Riau kini sudah berstatus Siaga Darurat Karhutla hingga Oktober 2019. Kebakaran lahan gambut sudah mulai terjadi sejak Januari, dan intensitasnya meningkatkan pada Maret ini.

Data terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan luas Karhutla di Riau sejak Januari sudah lebih dari 2.000 hektare. "Sampai hari ini luas kebakaran mencapai 2.038 hektare. Terluas di Kabupaten Bengkalis yang mencapai 1.045,43 hektare," kata Kepala Pelaksana BPBD Riau, Edwar Sanger, di Pekanbaru, Selasa (19/3).

Jerebu karhutla menyelimuti daerah di selatan karena terbawa angin, termasuk mencapai provinsi tetangga di Sumatera Utara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement