REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) optimistis pasangan calon (paslon) Joko Widodo-Ma'ruf Amin tetap memang tebal pada ajang Pilpres 2019. Keyakinan itu dilontarkan menyusul hasil survei yang menyebut kedua pasangan bakal bersaing ketat dalam pemungutan suara nanti.
Survei terbaru yang dilakukan Litbang Kompas menunjukkan, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Sebanyak 13,4 persen responden menyatakan rahasia.
Namun, TKN menyebutkan hasil survei secara ekstrapolasi dari survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas menunjukkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin akan meraih 56,8 persen berbanding 43, 2 persen suara dari pasangan 02.
TKN berpendapat, hasil riset ini masih tak berbeda jauh dengan hasil-hasil survei lembaga lain. "Hasil survei Kompas semakin meyakinkan kami bahwa pasangan 01 semakin jauh meninggalkan 02," kata Juru Bicara TKN Meutya Hafid melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (20/3).
Menurut Meutya, ada sejumlah indikasi mengapa suara Jokowi akan lebih tinggi dibanding suara pada 2014. Dia mengungkapkan, hal pertama adalah Jokowi akan mampu merebut suara mayoritas di wilayah yang selama ini menjadi basis pasangan 02.
Basis yang dimaksud mengacu pada Jawa Barat (Jabar). Meutya mengatakan, hasil Pilkada Jabar telah menunjukkan kemenangan pasangan yang diusung parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf
"Ada kenaikan suara di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI, dan Banten," kata Meutya lagi.
Menurutnya, dengan pemilu yang tinggal menyisakan kurang dari 30 hari lagi, tim Jokowi-Ma'ruf yang berintikan kekuatan rakyat itu siap terus mengawal keunggulan suara atas pasangan 02. Dia mengatakan, segenap elemen TKN, TKD, maupun organ relawan Jokowi-Ma'ruf akan terus bekerja keras terutama dalam menyosialisasikan program dan deretan prestasi calon presiden (capres) pejawat.
Meutya pun yakin dengan makin banyaknya hasil kerja nyata yang dirasakan masyarakat, maka elektabilitas calon petahana akan semakin meroket hingga 17 April mendatang. Ini, dia mengatakan, terutama dengan segera diresmikannya moda transportasi MRT yang memiliki fasilitas kelas dunia.
"Kami yakin tingkat elektabilitas ini akan semakin meroket lagi seiring dengan rampung dan berhasilnya sejumlah proyek serta program pemerintah. Salah satunya MRT. Ini bukan sekadar retorika melainkan karya nyata yang sama-sama bisa kita lihat dan rasakan manfaatnya," katanya.