REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Proses evakuasi korban longsor di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus dilakukan. Beberapa wilayah di DIY seperti Gunungkidul, Bantul dan Kulon Progo pun telah berstatus tanggap darurat bencana.
"Kulon Progo juga sudah tetapkan tanggap darurat dari tanggal 17 sampai 30 Maret," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana kepada Republika, Selasa (19/3).
Ia mengungkapkan, penyisiran korban difokuskan di Imogiri, Bantul. Hingga saat ini, dua korban yang tertimbun akibat longsor masih belum ditemukan. Selain itu, masih ada sebagian warga Bantul yang mengungsi. Hal ini karena di beberapa tempat masih ada air yang belum surut.
"Pengungsi di Bantul tinggal lansia dan balita," kata Biwara.
Sementara, warga lain yang sudah kembali melakukan pembersihan terhadap rumah dan lingkungan yang terdampak. Pembersihan dibantu Tim Respon Cepat (TRC), TNI dan Polri. Di Kulon Progo, tepatnya di Stadion Cangkring sudah tidak ada warga yang mengungsi.
"Tapi ada beberapa warga di Bendungan mengungsi di masjid karena rumah masih terendam," ujarnya.
Warga yang mengungsi akibat banjir di beberapa wilayah di DIY mencapai 5.005 jiwa. Namun, sebagiannya sudah ada yang kembali ke rumah masing-masing. Kejadian banjir dan longsor di DIY ini pun menelan korban sebanyak tiga orang.
"Ada sekitar enam keluarga yang belum kembali ke rumah. Tapi mereka ikut sama keluarganya," kata Sekretaris BPBD DIY, Heru Suroso.