REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meningkatkan kesiagaan jelang pelaksanan Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan digelar April mendatang. Kesiagaan ini ditingkatkan untuk mengantisipasi potensi konflik yang muncul jelang pesta demokrasi tersebut.
Pemkot Bandung pun menggelar sosialisasi penanganan konflik sosial kepada aparatur kewilayahan, LSM, Ormas, srrta unsur masyarakat lainnya. Sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari Polda Jawa Barat, Kodam Siliwangi dan Kementerian sosialisasi penanganan konflik sosial kepada para aparatur kewilayahan, babinsa, binmas, LSM, Ormas, serta unsur masyarakat lainnya. Sosialisasi ini menghadirkan nara sumber dari Polda Jabar, Kodam III/Siliwangi, dan Kementerian Dalam Negeri.
Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan pesta demokrasi tahun ini berbeda dengan lima tahun sebelumnya karena semua pemilihan baik presiden dan legislastif diselenggarakan bersamaan. Karenanya, ia melihat potensi konflik sangat mungkin terjadi dan harus diantisipasi semaksimal mungkin sejak dini.
"Justru karena ini baru pertama kali demokrasi seperti ini, justru kita harus siap-siap, walaupun saya yakin di Bandung aman. Saya belum lihat ada hal-hal yang indikasi kurang baik," kata Oded di Hotel Mercure, Kota Bandung, Senin (18/3).
Ia mengatakan pemerintah daerah harus berkolaborasi dengan unsur lainnya dalam memgantisipasi hal ini. Mulai dari sesama Forkopimda ataupun elemn masyarakat lainnya seperti ormas dan LSM. Sehingga dapat bersama-sama menjaga kondusivitas Kota Bandung.
Ia berharap, acara sosialisasi ini bisa memunculkan terobosan baru penanganan potensi konflik yang lebih efektif dan efisien. Sebab, gesekan di tengah masyarakat bisa terjadi tanpa melihat waktu dan tempat.
"Insya allah sedini mungkin potensi itu bisa kita atasi dengan baik," ujarnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung Hikmat Ginanjar mengatakan jika dibandingkan Pilkada tahun lalu, potensi konflik jelang Pemilu tahun ini cenderung berkurang. Sehingga diharapkan hingga pelaksanaan pemilu, situasi kondisi di Kota Bandung tetap aman.
"Banyak juga hal-hal yang terjadi tapi untuk 2019 ini relatif lebih sedikit karena mungkin teman-teman lebih menyadari bahwa 2019 ini adalah pesat demokrasi yang harus disukseskan bersama," ujarnya.