Senin 18 Mar 2019 16:10 WIB

PWNU Jatim: Bersama Kiai Maruf Tahlilan dan Maulid Aman

PWNU Jatim mengimbau warga NU memilih kader NU.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin bersama ulama  NU saat menghadiri acara Peringatan Harlah NU ke-93 di Stadion Gelora Joko  Samudro, Senin (18/3).
Foto: Republika/Muhyiddin
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin bersama ulama NU saat menghadiri acara Peringatan Harlah NU ke-93 di Stadion Gelora Joko Samudro, Senin (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Setelah mengikuti debat ketiga Pilpres 2019, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, KH Maruf Amin kembali melakukan safari politik ke Jawa Timur. Kiai Ma'ruf menghadiri acara Peringatan Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke 93 di Lapangan Gelora Joko Samudro Gresik, Jawa Timur, Senin (18/03).

Hadir bersama istrinya, Nyai Wury Estu Handayani, Kiai Ma'ruf tampil dengan mengenakan sarung, peci hitam dan surban putih. Dalam acara bertema "Mengokohkan Islam Yang Damai dan Toleran" itu, Kiai Ma'ruf disambut Bupati Gresik Syambali Halim, Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar, KH. Manarul Hidayah dari Jakarta, Rais Syuriah PCNU Gresik KH. Mahfudz Maksum, serta para ulama lainnya.

Baca Juga

Dalam sambutannya, Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar mengatakan, apabila negeri ini dikuasai kaum Wahabi, maka dikhawatirkan tradisi Aswaja (ahlusunnah wal jamaah) akan hilang di negeri ini. Karena itu, Kiai Marzuki menyerukan agar kader dan warga NU harus memilih kader NU.

"Sebab bersama Kiai Maruf Amin tahlilan aman, muludan (maulid) aman, serta tradisi NU aman," ujar Kiai Marzuki dalam sambutannya.

Kiai Marzuki menuturkan, negara yang dipimpin oleh ulama Ahlussunah wal jamaah (Aswaja) akan tetap aman dan nyaman. "Saat ini, masa depan negara ada di tangan NU.  Indonesia sedang dirongrong oleh kelompok radikal dan Wahabi. Mereka sudah masuk ke pasangan yang lain. Maka warga NU mari berjuang memenangkan Kiai Ma'ruf. Jika tidak,  dikhawatirkan akan tradisi NU akan hilang di negara ini. Saya secara pribadi ingin katakan pada tanggal 17 April pilih Jokowi dan KH. Maruf Amin,"  jelasnya.

Sementara, Kiai Ma'ruf yakin akan memenangkan suara dengan telak di Kabupaten Gresik. Namun, Kiai Ma'ruf tetap meminta warga NU untuk selalu menjaga NKRI dengan cara berdoa kepada Allah, agar NKRI tetap dijaga dari yang akan merubah dasar negara.

"Saya ini memang capek tapi sebagai kader NU, kalau NU memerlukan maka siap hadir," katanya.

Kiai Ma'ruf meminta doa dan dukungan kepada ribuan warga NU Gresik yang hadir agar terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024. Dia juga meningatkan agar  tidak terkena informasi hoaks di Pilpres kali ini.

"Saya minta doa dan dukungan kepada warga Gresik, agar menang nanti dalam pemilihan pada 17 April nanti,"  ucap Mustasyar PBNU ini.

Setelah dari Gresik, Kiai Ma'ruf dijadwalkan meresmikan rusunawa di Pondok Pesantren Babussalam Jombang. Setelah itu, dalam satu hari berikutnya akan melakukan safari politik di Pamekasan dan Sumenep di Pulau Madura.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement