Jumat 15 Mar 2019 16:22 WIB

Tingkat Hunian Hotel di Lampung Masih Lesu

Tingkat hunian hotel di Lampung masih lesu pasca tsunami yang melanda Desember lalu.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Reiny Dwinanda
Warga melintasi reruntuhan rumah yang rusak akibat tsunami di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung, Jumat (28/12/2018).
Foto: Antara/Ardiansyah
Warga melintasi reruntuhan rumah yang rusak akibat tsunami di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung, Jumat (28/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG –- Pascabencana terjangan tsunami di Selat Sunda akhir tahun 2018, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) berbagai hotel di Provinsi Lampung masih lesu. Pada Januari 2019 kamar-kamar hotel terisi sebanyak 45,32 persen, sedangkan pada Desember 2018 mencapai 69,45 persen.

“Terjadi penurunan TPK sebesar 24,13 poin,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum pada ekspose di Kantor BPS Lampung, Jumat (15/3).

Baca Juga

Yeane mengungkapkan, jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2018, TPK hotel berbintang pada Januari 2019 mengalami penurunan sebesar 3,13 persen. Dibandingkan dengan Desember 2018, pada Januari 2019 hotel bintang 1 dan 2 TPK-nya turun 8,70 poin, hotel bintang 3 turun 28,28 poin, sedangkan hotel bintang 4 dan 5 mengalami penurunan 24,98 persen.

BPS menyebutkan jumlah tamu pada hotel berbintang selama Januari 2019 sebanyak 38,484 orang, terdiri dari 223 tamu asing dan 38.261 tamu domestik. Jumlah tersebut turun sebanyak 20.935 orang (35,23 persen) dibandingkan Desember 2018 yang tercatat 59.419 orang, terdiri dari 251 tamu asing dan 59.168 tamu domestik.

Sementara itu, pada Januari 2019, rata-rata tamu menginap di hotel bintang selama 1,36 hari. Itu artinya, ada penurunaini mengalami penurunan sebesar 0,08 hari bila dibandingkan Desember 2018 sebesar 1,44 hari, dengan rincian tamu asing 1,42 hari dan tamu domestik 1,56 hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement