Kamis 14 Mar 2019 12:10 WIB

Mahfud Serukan Lembaga Pendidikan Tangkal Hoaks

Mahfud menilai masyarakat masih percaya informasi hoaks.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud.MD di Kepatihan  Yogyakarta, Rabu (26/12).
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud.MD di Kepatihan Yogyakarta, Rabu (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengimbau lembaga pendidikan seperti universitas supaya mendidik generasi muda agar skeptis terhadap informasi yang beredar. Tujuannya supaya masyarakat tidak menelan mentah-mentah informasi apalagi informasi tersebut berkonten hoaks.

Mahfud menilai, masyarakat masih cenderung percaya terhadap informasi hoaks.

Baca Juga

"Mahasiswa, pelajar itu harus diberi keterampilan untuk mempersoalkan apa yang diajarkan di kelas. Jangan langsung terima-terima saja. Nanti dia akan terbiasa. Kalau ada berita hoaks, mereka akan spektis ini benar apa tidak. Jadinya akan lahir sikap-sikap kritis. Sekarang orang masih percaya hoaks," kata Mahfud di Auditorium Universitas Negeri Padang, Kamis (14/3).

Mahfud menyebut menjelang pemilihan umum serentak untuk legislatif dan pilpres ini sangat  masif peredaran informasi terutama melalui sosial media.

Mahfud mengimbau supaya masyarakat terutama generasi muda tidak termakan isu hoaks. Apalagi itu berikat kepada sikap apatis terhadap keterlibatan dalam memilih pada 17 April nanti.

Mahfud mengimbau masyarakat yang terdaftar sebagai DPT agar tidak menyia-nyiakan hak pilih. Karena satu suara seorang pemilih kata guru besar Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu akan mewarnai kepemimpinan Indonesia lima tahun ke depan baik itu di eksekutif maupun legislatif.

"Kalau politik itu bagaimana kita menentukan pemimpin dan wakil rakyat. Kalau rakyat salah memilih menyebabkan politik dan konfigurasinya jelek. Itu nanti negara itu akan jelek, hukum akan jelek. Berpartisipasilah (Pemilu). Gunakan hak konstitusional anda di dalam pemilu," ujar Mahfud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement