Rabu 13 Mar 2019 21:33 WIB

LIPI: Perlu Kajian Mendalam Soal Sesar Cimandiri di Sukabumi

Berdasarkan catatan, pernah ada gempa bumi pada 1900.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ratna Puspita
Lokasi gempa di Sukabumi (ilustrasi)
Foto: BMKG
Lokasi gempa di Sukabumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan perlu kajian mendalam pada Sesar Cimandiri di Sukabumi yang masih aktif. Sebab, sesar tersebut menjadi pemicu terjadinya gempa bumi.

"Ancaman ada karena secara catatan gempa bumi terjadi gempa pada 1900," ujar peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sekaligus anggota tim Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) Mudrik R Daryono, Rabu (13/3).

Hal ini didasarkan pada katalog Fisher yang menunjukkan gempa itu terbuki pernah ada. Mudrik mengatakan penelitian mendalam untuk memahami Sesar Cimandiri, terutama terkait lokasi pasti dan karakteristiknya.

Selain itu, Mudrik mengatakan, untuk mengetahui ulang tahun gempanya setiap berapa ratus tahun. Saat ini, ia menyebutkan, ada dua penelitian terakhir dari ahli peneliti menyangkut Sesar Cimandiri.

Ia menambahkan penelitian tersebut menyebutkan Sesar Cimandiri masih aktif. Karena itu, lanjut Mudrik, diperlukan penelitian lebih mendalam mengenai sesar tersebut.

Terlebih berdasarkan data yang ada tercatat gempa keciil yang terjadi akibat pergerakan sesar tersebut. Karena itu, Mudrik mengatakan, kewaspadaan masyarakat memang penting dalam menghadapi potensi gempa bumi. Pasalnya saat ini belum diketahui secara pasti sumber gempa dan siklusnya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyebutkan, pada 2018 lalu terjadi bencana sebanyak 155 kejadian. Di mana dari jumlah tersebut sebanyak 25 kejadian gempa yang dirasakan warga Sukabumi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement