REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku memberanikan diri berpidato dalam bahasa Arab saat berada di Maroko dan Aljazair. Padahal, ia mengaku baru belajar bahasa Arab selama tiga bulan saja.
Ridwan Kamil sendiri, berkunjung ke negara Timur Tengah dalam rangka menguatkan relasi dan investasi dari kawasan tersebut. “Saya berbahasa Arab di pengantar pidato. Semua audience kaget tapi senang dan memberi apresiasi,” ujar Ridwan Kamil saat dihubungi, Rabu (13/3).
Emil mengaku, selain memudahkan diri dalam berkomunikasi juga bernegoisasi, belajar bahasa Arab mempermudah dalam menghapal surat-surat Alquran.
Emil pun mengunggah sejumlah pidatonya berbahasa Arab di akun sosial media pribadinya.
Emil menjelaskan, kunjungan kerja ke Souss Massa Maroko dan Setif Aljazair, dilakukan untuk menguatkan kerjasama di bidang pertanian, industri, dan investasi di segitiga Rebana.
Dalam jangka pendek, adalah jualan komoditas kopi. “Dengan simbol akan adanya kafe di kota-kota mereka dengan kopi Jawa Barat,” katanya.
Sementara di kota Aljiers disepakati akan ada monument Bung Karno di bundaran strategis kota tersebut. Menurutnya pihak pemerintah di sana sangat hormat terhadap Bung Karno dan Konferensi Asia Afrika 1955.
“Karena itu pendiri Aljazair datang ke Bandung saat itu, tersemangati dasa sila Bandung dan 7 tahun kemudian Aljazair merdeka dari Perancis,” paparnya.
Rencananya patung tersebut jika dilihat dari atas akan tampak bulan sabit sebagai lambang negara itu. “Patung Bung Karno dikelilingi lima pilar artinya lima sila Pancasila,” katanya.