REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Kadisnakerin) Kota Padang Yunisman mengatakan penurunan harga tiket pesawat Garuda Indonesia sejak dua pekan terakhir belum terlalu berdampak signifikan terhadap kebangkitan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kota Padang. Menurut Yunisman, maskapai lain selain Garuda masih belum menurunkan harga tiket sehingga pergerakan UMKM masih jalan di tempat pasca kenaikan harga tiket pesawat.
"Sejak tiket (pesawat) naik, UMKM kita masih lemah. Harapannya maskapai lain juga ikut menurunkan harga," kata Yunisman kepada Republika, Selasa (12/3).
Disnakerin Kota Padang saat ini kata Yunisman sedang gencar dalam kegiatan pembinaan penumbuhan dan pengembangan industri kecil dan menengah (IKM). Namun untuk memasarkan hasil produksi dan karya masyarakat ke luar daerah kata dia sedikit terkendala karena kenaikan harga tiket pesawat dan kebijakan bagaso berbayar dari maskapai.
Maskapai Garuda baru menurunkan harga tiket pesawat untuk rute Padang-Jakarta dan Jakarta-Padang sejak akhir Februari lalu. Tiket Jakarta-Padang atau Padang-Jakarta akan dijual dengan harga mulai dari Rp 999.999 (one way). Penurunan harga tiket ini lebih rendah 40 persen dari harga normal. Harga tersebut belum termasuk pajak PPN, Passenger Service Charge (PSC), asuransi dan berlaku hingga 12 April dengan kondisi tertentu.
Penurunan harga tiket ini diharapkan dapat mendukung peningkatan sektor perekonomian Sumatera Barat baik dari sektor pariwisata, UMKM, hingga industri logistik nasional, mengingat layanan transportasi udara memegang peranan penting dalam menunjang pertumbuhan infrastruktur perekonomian.
Yunisman yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang mengatakan melemahkan sektor UMKM tidak hanya karena faktor pangsa pasar yang menurun akibat kenaikan harga tiket. Tapi juga karena kesulitan mendatangkan bahan baku dari daerah luar seperti dari Bandung, Jakarta, Medan dan lain-lain.
"Ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Misal untuk mendatangkan bahan baku dari luar kota Padang," ujar Yunisman.
Yunisman mendukung upaya Pemkot Padang yang gencar melakukan promosi untuk menarik minat wisatawan dari provinsi tetangga seperti dari Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara agar menjadikan Padang sebagai destinasi wisata. Wisatawan dari provinsi tetangga ini bisa datang ke Padang dan Sumbar dengan menempuh jalur darat.
Yunisman menilai upaya ini sangat positif karena selama ini perekonomian Sumbar lebih banyak ditopang dari sektor pariwisata dan UMKM.
"Kalau wisata itu ramai, UMKM semakin maju," kata Yunisman menambahkan.