REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dampak anjloknya rangkaian KRL Commuter Line 1722 jurusan Jatinegara-Bogor di perlintasan daerah Kebon Pedes, Kota Bogor membawa keuntungan tersendiri bagi pengemudi ojek online (ojol). Banyak penumpang yang ke Bogor akhirnya harus diturunkan di Stasiun Depok Lama, Ahad (10/3).
Ribuan penumpang yang hendak ke Citayam, Bojongegede, Cilebut dan Bogor terpaksa turun di Stasiun Depok Lama. Para penumpang menumpuk di Jalan Kartini untuk mencari angkutan alternatif seperti angkot dan ojol. "Saya pilih pesan ojol ke Citayam," kata Aris yang menaiki KRL dari Manggarai ke Citayam.
Seorang pengemudi ojol, Ubay mengatakan, cukup kewalahan melayani order penumpang yang sebagain besar hendak ke Citayam dan Bojonggede. "Ada sebanyak 22 orderan saya tolak karena sudah capek saya antar penumpamg ke daerah Citayam dan Bojonggede," ujar Ubay.
Berdasarkan pemantauan Republika.co.id, penumpukan penumpang KRL terlihat di sepanjang Jalan Kartini, Stasiun Depok Lama dan di Jalan Margonda, Stasiun Depok Baru. Akibatnya terjadi kemacetan lalulintas di kedua jalan tersebut karena banyaknya penumpang KRL yang menunggu angkot, bus dan ojol.
"Saya hendak ke Bogor, terpaksa saya ganti kendaraan bus jurusan Bogor," kata Harry, seorang warga Bogor yang memilih turun di Stasiun Depok Baru.
Lia, warga Bojonggede, Bogor yang turun di Stasiun Depok Lama lebih memilih memesan ojol. "Biar cepat saya pilih naik ojol. Ya, cukup susah juga dapat ojol karena banyaknya penumpang yang memilih naik ojol," terangnya.
Kapolresta Depok, Kombes Pol Didik Sugiyarto telah mengerahkan sejumlah personel polisi untuk mengatur lalulintas dan pemgamanan di Stasiun Depok Baru dan Depok Lama. "Kami dan pihak kereta api telah berkoordinasi untuk melakukan pengamanan. Memang, sementara ini perjalanan hanya sampai Stasiun Depok Lama. Aktivitas masyarakat tentunya jadi prioritas pengamanan kami. Aktivitas di Stasiun Depok Baru dan Depok Lama masih berlangsung normal, namun memang terjadi penumpukan di Jalan Kartini dan Jalan Margonda," jelas Didik.