REPUBLIKA.CO.ID, BANYUASIN -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan mengabulkan permintaan Ibu Halimah, seorang warga yang sempat menerobos pengamanan untuk menemui Presiden langsung, saat peresmian jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung pada Jumat (8/3) kemarin. Sang ibu sempat pingsan setelah bersimpuh di depan Presiden untuk menyampaikan keluhannya soal pembebasan lahan. Menanggapi hal ini, Presiden mengakui dalam mengerjakan proyek-proyek besar seperti tol, tentunya ada sejumlah pemilik lahan yang memberikan penyelesaian ganti rugi secara khusus.
"Bukan hanya satu orang Bu Halimah, enggak. Ada banyak yang lain yang mengalami hal sama. Program besar seperti itu ribuan orang yang terkena proyek jalan sehingga 1-2 (pihak) secara khusus harus kita selesaikan," jelas Jokowi usai berdialog dengan petani karet di Sembawa, Banyuasin, Sumatra Selatan, Sabtu (9/3).
Presiden menyebutkan pihaknya telah meminta Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melakukan pembangunan tol untuk mencarikan solusi atas permasalahan yang dihadapi Bu Halimah. Menurutnya, uang ganti rugi yang sudah dikonsinyasikan sudah disiapkan pemerintah.
"Uangnya sudah ada di konsinyasi kok. Hanya ini clear-nya seperti apa saya belum dapat laporan lagi. Saya kemarin sudah perintah segera didetailkan dilaporkan kepada saya. Tapi yang penting persoalan seperti itu harus diselesikan," kata Jokowi.
Dalam peresmian tol Bakauheni-Terbanggi Besar kemarin, Ibu Halimah menerobos pengamanan presiden untuk bisa menyampaikan langsung keluhannya. Warga Kecamatan Tanjungsari di Lampung Selatan tersebut ternyata masih terkendala atas pembebasan lahan untuk tol.