Jumat 08 Mar 2019 22:16 WIB

Dinkes Depok Berhasil Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak

Keberhasilan tersebut tak luput dari sinergitas para pelayan kesehatan.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Posyandu untuk memantau kesehatan anak (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya
Posyandu untuk memantau kesehatan anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok berhasil menekan kasus Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI-AKB) di Kota Depok. Keberhasilan tersebut tak luput dari sinergitas para pelayan kesehatan dalam upaya penyelamatan ibu saat melahirkan.

"Penguatan koordinasi dari setiap pelayan kesehatan baik puskesmas, bidan praktik mandiri, klinik, dan rumah sakit dapat menurunkan AKI dan AKB di Depok," ujar Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita, di Balai Kota Depok, Jumat (8/3).

Baca Juga

Menurut Novarita, puskesmas sebagai pemberi pelayanan dasar dapat melakukan sejumlah kegiatan yang lebih bersifat pencegahan (preventif) dan terus meningkatkan kualitas pelayanan khususnya pada ibu hamil (promotif) di wilayah kerjanya. Dengan langkah itu, kasus risiko tinggi dan komplikasi bisa dijaring sedini mungkin, serta bisa dilakukan rujukan terencana dan tepat waktu ke rumah sakit.

"Bidan praktik mandiri dan klinik memegang peranan penting dalam upaya penurunan AKI dan AKB melalui akses pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA). Dalam kerjanya, bidan praktik mandiri lebih banyak melakukan pemeriksaan kehamilan, yaitu sekitar 62 persen dan persalinan normal sekitar 70 persen," jelas Novarita.

Dia menambahkan, untuk rumah sakit yang juga turut serta memberikan fasilitas pemeriksaan kehamilan dan bersalin diharapkan dapat memfasilitasi seluruh rujukan dari fasilitas kesehatan pertama. Lalu, memberikan penanganan serta rujukan horizontal atau vertikal sesuai ketentuan.

"Semua pelayan kesehatan punya peranan penting dalam memberikan fasilitas kepada ibu hamil dan bayi. Semoga dengan sinergitas yang terbangun dapat menurunkan AKI dan AKB di Kota Depok," kata Novarita. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement