REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sleman menargetkan 50 persen sekolah ramah anak. Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman terus melakukan sosialisasi Gerakan Perlindungan Anak Terhadap Gizi dan Keamanan Jajanan Anak Sekolah atau Lantera Zimanja. Kali ini, sosialisasi dilakukan di Kecamatan Moyudan.
Sosialisasi kembali dilakukan dengan ditutup deklarasi. Kecamatan Moyudan menjadi kecamatan terakhir yang mendapatkan sosialisasi Lantera Zimanja dan deklarasi sekolah ramah anak (SRA).
Langkah itu dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang perlindungan anak atas gizi dan keamanan jajanan yang ada di sekolah. Hal ini turut menjadi bagian perwujudan Kabupaten Layak Anak (KLA).
Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman Mafilindati Nuraini mengatakan, langkah sosialisasi Lantera Zimanja ini memang menjadi akselerasi terwujudnya SRA. Dari tiap sosialisasi, sekolah yang hadir mengikuti sosialisasi melebihi target.
"Sosialisasi yang dilakukan ini merupakan perubahan strategi implementasi sekolah ramah anak di Kabupaten Sleman yang ditargetkan tercapai 50 persen pada 2019," kata Linda.
Ia menekankan, sebagai usaha menyukseskan program Lantera Zimanja ini, Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman tidak cuma mengedukasi para siswa, guru, dan orang tua. Sosialisasi diberikan kepada para pedagang jajanan sekitar sekolah.
"Agar berkomitmen memproduksi dan menjual makanan yang sehat bagi anak-anak," ujar Linda.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun berharap program Lantera Zimanja dapat mengubah pola pikir masyarakat, terutama tentang perlunya jajanan yang tidak cuma terjangkau, tetapi bergizi dan aman dikonsumsi.
Ia merasa sosialisasi ini merupakan salah satu usaha mendorong budaya untuk mengonsumsi makanan bergizi dan jajanan yang sehat dan umum. Usaha perlindungan anak terhadap gizi dan jajanan sekolah meliputi banyak hal.
Mulai dari pendidikan gizi bagi peserta didik, keamanan jajanan sekolah, sampai pendidikan karakter. Sri menegaskan, perlu komitmen tidak cuma dari pemerintah dan masyarakat, tetapi juga para produsen makanan untuk memberi perlindungan terbaik anak.
"Oleh karena itu, penting untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya menyediakan jajanan yang sehat dan bergizi bagi anak-anak kita," kata Sri.
Dalam sosialisasi ini, turut dilaksanakan penandatanganan deklarasi Sekolah Ramah Anak Kecamatan Moyudan oleh unsur Kecamatan Moyudan, kepala sekolah, pendidik, tenaga pendidikan, komite sekolah, wali murid, dan Pemkab Sleman.