Rabu 06 Mar 2019 17:23 WIB

Granat di Dago Sudah Lama Tertimbun

Meski telah tertimbun lama, granat mortir itu berpotensi masih aktif.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ani Nursalikah
Evakuasi Penemuan Mortir. Petugas Jihandak TNI Angkatan Darat mengevakuasi penemuan mortir di rumah warga yang terletak di Gang Cinta Wangi, Dago, Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/3/2019).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Evakuasi Penemuan Mortir. Petugas Jihandak TNI Angkatan Darat mengevakuasi penemuan mortir di rumah warga yang terletak di Gang Cinta Wangi, Dago, Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0618/BS, Letnan Kolonel Infanteri M Heri Subagyo menduga, granat mortir yang ditemukan di halaman depan rumah warga, Jalan Ir Juanda, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, telah lama tertimbun. Dugaan sementara itu didasarkan pada usia rumah tersebut.

Ia menjelaskan, bangunan rumah itu sudah berdiri cukup lama. Pemilik membeli rumah tersebut pada 1950-an dan baru ditempati pada sekitar 1970-an. Karena itu, ia menduga granat mortir itu telah ditanam di bawah tanah sejak lama.

Baca Juga

Meski telah tertimbun lama, granat mortir itu berpotensi masih aktif. "Badan inti dan ekor granat itu masih utuh," kata dia di lokasi, Rabu (6/3).

Heri menambahkan, ratusan jenis granat mortir itu diduga masih satu jenis. Namun, pastinya baru akan diketahui setelah penyelidikan.

Dalam penyelidikan, semua data akan dicocokkan. Dari situ, baru akan nampak jenis dan sumber granat mortir.

"Dugaannya semua satu tipe. Kalau dilihat dari fisik luarnya, karena mungkin ada sebagian yang sudah keropos dan terkena bagian tanah, ada yang mulai karatan. Setelah dibersihkan betul, baru kita tahu tipenya," kata dia.

Saat ini, sebanyak 119 granat mortir yang ditemukan telah dibawa ke gudang amunisi Paldam III Siliwangi. TNI menyatakan lokasi sudah aman setelah dihentikannya proses pencarian.

photo
Penemuan Mortir. Anggota Gegana Polda Jabar mengambil mortir dari dalam tanah di rumah warga di Gang Cinta Wangi, Dago, Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/3/2019).

Granat Ditimbun Bata

Rudi Sumarno (43 tahun) merupakan salah satu dari tiga pekerja yang sedang menggali kala itu, Senin (5/3). Ketika itu, ia telah menggali lubang fondasi sekitar 30 sentimeter dari penemuan granat mortir.

Namun, galian awalnya itu salah posisi. Alhasil, Rudi dan rekannya menggali ulang di tempat yang berbeda.

Saat sedang menggali, baru sekitar 30 sentimeter, ia menemukan tumpukan batu bata berwarna merah kecokelatan. Tumpukan itu dibongkar dan terlihat ada benda seperti pipa.

"Itu jam 10 pas. Tadinya mau saya sodok, tapi takut pipa, saya congkel," kata dia.

Dari timbunan batu bata itu, ia mendpatkan dua benda yang tak diketahuinya. Mandor mereka, yang kebetulan berada di lokasi menyuruh dua pekerja itu berhenti. Merasa curiga, mereka melapor ke polsek terdekat.

Ketika polisi datang, baru ia tahu benda yang ditemukannya adalah mortir. Beruntung, Rudi tak sempat menyodok-nyodok benda yang semula diduga pipa itu.

photo
Penemuan Mortir. Petugas menata sejumlah mortir yang telah diambil dari dalam tanah di rumah warga di Gang Cinta Wangi, Dago, Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/3/2019).

"Daerah sini mah rumah Zaman Belanda semua," kata lelaki yang tinggal di Cumahi itu meyakinkan.

Rudi mengaku baru dua bulan kerja di rumah itu. Awalnya, ia memperbaiki keramik di dalam rumah. Setelah pekerjaan itu usai, mereka disuruh menggali tanah, membuat fondasi untuk membuat kanopi.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id pada Rabu (6/3), terdapat tiga lubang yang telah digali yang digali sekitar satu meter. Namun, berdasarkan keterangan TNI, ratusan granat mortir ditemukan dalam satu lubang yang sama.

Gaya rumah itu juga tak terlihat tua. Rumah seperti sudah mengalami banyak perombakan dari bentuk aslinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement