Rabu 06 Mar 2019 10:39 WIB

Belasan Motor Warga Mogok Akibat Memaksa Terobos Banjir

Ketinggian banjir di jalur Dayeuhkolot mencapai lutut orang dewasa.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Banjir di Bandung: Belasan motor yang memaksakan melintasi jalan Dayeuhkolot yang terendam banjir mengalami mogok, Rabu (6/3). Hujan deras di wilaya Kabupaten Bandung menyebabkan luapan sungai Citarum.
Foto: Muhammad Fauzi Ridwan
Banjir di Bandung: Belasan motor yang memaksakan melintasi jalan Dayeuhkolot yang terendam banjir mengalami mogok, Rabu (6/3). Hujan deras di wilaya Kabupaten Bandung menyebabkan luapan sungai Citarum.

REPUBLIKA.CO.ID, DAYEUHKOLOT-- Belasan pengendara motor yang memaksakan melintasi jalur Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung tepatnya di depan pasar Dayeuhkolot yang terendam banjir mengalami mogok. Ketinggian banjir di jalur tersebut mencapai lutut orang dewasa. Meski banjir, kendaraan roda dua dan roda empat tetap memaksakan melintasi jalur tersebut.

Berdasarkan pantauan, banjir di Cileuncang merendam Jalan Dayeuhkolot tepatnya di depan pabrik metro. Kemudian di depan Pasar Dayeuhkolot, banjir Cileuncang merendam jalan. Pengendara motor yang memaksakan melintas banyak yang mengalami mogok.

Baca Juga

Sementara itu di jalan Siliwangi, perbatasan Dayeuhkolot-Baleendah terendam banjir dan tidak bisa diakses kendaraan serta di jalan Andir-Katapang. Salah seorang pengendara motor asal Babakan Ciheulang, Ciparay, Iqbal mengaku terpaksa melintasi jalur yang terendam banjir. Sebab dia harus berangkat menuju ke tempat kerjanya di Jalan Mochamad Toha, Kota Bandung. Namun, akibat memaksakan, motor miliknya mengalami mogok.

“Saya mau ke Moch Toha, kerja. Memaksakan saja lewati banjir tapi akhirnya mogok. Tiap banjir begini bikin sulit pengendara yang ingin melintas,” ujarnya saat ditemui di Jalan Dayeuhkolot, Rabu (6/3).

Dia memilih jalur Dayeuhkolot karena lebih cepat meski jalannya terendam banjir. Sementara itu, jika melewati Bojongsoang macet dan akhirnya akan terlambat sampai ke tempat kerja. “Kalau ke Bojongsoang berangkat jam 7 nyampai jam 11 karena macet. Orang semua lewat sana,” katanya.

Ia mengaku sering terganggu tiap berangkat melalui jalan Baleendah dan Dayeuhkolot yang terendam banjir. Iqbal berharap agar permasalahan banjir di Kabupaten Bandung bisa segera terselesaikan dan tertanggulangi.

Salah seorang pengendara lainnya asal Rencong, Banjaran, Doni (28) mengaku terganggu tiap banjir merendam jalan di wilayah Baleendah dan Dayeuhkolot. Tiap banjir menutup akses jalan, ia mengaku harus mencari alternatif jalan agar bisa menuju Bandung atau ke rumahnya di Rencong. “Biasanya saya lewat Cibaduyut atau Bojongsoang,” katanya. Dia mengungkapkan, banjir merendam jalan terjadi sejak Selasa (5/3) malam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement