Senin 04 Mar 2019 20:10 WIB

Kiai Maruf: Keterlaluan Jika Warga Banten tak Pilih Jokowi

Kiai Ma'ruf menargetkan 70 persen kemenangan di Banten.

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, Ma'ruf Amin membuka kegiatan Jalan Sehat Damai di Taman Kesehatan BSD Tangerang Selatan, Ahad (3/3) pagi.
Foto: Republika TV/Muhyiddin
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, Ma'ruf Amin membuka kegiatan Jalan Sehat Damai di Taman Kesehatan BSD Tangerang Selatan, Ahad (3/3) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANg -- Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menyatakan harapannya kepada warga Banten untuk memilih capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Kiai Ma'ruf. Menurutnya,  keterlaluan jika warga Banten tidak memilih Jokowi dan dirinya pada Pilpres mendatang.

"Eta mah kabina-bina pisan (keterlaluan sekal)," kata Kiai Ma'ruf di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten pada acara bertajuk Tangerang Hiji Bae, Penyematan Sorban Untuk 99 Tokoh Tangerang Utara dan Ikrar, Senin (4/3).

Baca Juga

Cawapres kelahiran Kresek, Kabupaten Tangerang, 11 Maret 1943 itu mengatakan kapan lagi ada calon asli putra daerah. Dia berharap agar warga Banten tidak salah menentukan pilihan pada Pilres karena Capres Joko Widodo telah meminta untuk mendampingi.

"Bisa saja Pak Jokowi meminta purnawirawan TNI atau Polri tapi lebih memilih ulama, ini suatu kepercayaan dan amanah," katanya.

Menurut dia, pada setiap pemilihan wali kota, bupati, gubernur hingga presiden maka selalu pejabat minta restu kepada ulama. Namun bagi Jokowi, itu tidak dilakukan karena bukan saja meminta restu melainkan menjadikannya sebagai cawapres.

Kiai Ma'ruf mengatakan ulama itu ibarat seperti daun salam dalam suatu masakan sangat diperlukan supaya wangi. "Ketika masakan sudah jadi maka daun salam dibuang, ini banyak terjadi, tapi tidak bagi Jokowi yang mengandeng ulama," katanya.

Pihaknya menargetkan memenangkan 70 persen suara pada Pilres 2017 khusus di Banten, karena cawapres adalah putra asli Banten. Dia mengatakan program Jokowi dianggap berhasil karena mengurus yang dibutuhkan masyarakat mulai dari lahir hingga meninggal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement