Ahad 03 Mar 2019 20:09 WIB

Bamsoet Yakin tak Ada 'Perang Badar' di Pilpres 2019

Ketua DPR yakin stabilitas politik dan keamanan akan selalu terjaga.

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Jakarta, Kamis (31/1).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Jakarta, Kamis (31/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Bambang Soesatyo yakin stabilitas politik dan keamanan akan selalu terjaga sebelum maupun sesudah Pilpres 2019. Bambang yakin tidak akan terjadi situasi chaos atau perang total, perang badar serta perang apapun juga.

Pria yang akrab disapa Bamsoet itu menilai, mayoritas elemen warga bangsa tidak ingin negara terperangkap dalam suasana tidak kondusif hanya karena pemilu. Bamsoet justru mendorong generasi milenial untuk terus mengekspresikan kegembiraan menyongsong pelaksanaan Pemilu 2019.

Setiap komunitas, kata dia, didorong untuk menyuarakan aspirasi atau dukungan kepada kedua paslon dengan cara yang menyenangkan dan memikat. Dengan demikian, suasana pesta demokrasi boleh dirasakan oleh semua orang.

Ia mengimbau dan mengingatkan semua elemen masyarakat agar tidak menghiraukan pernyataan maupun manuver kelompok-kelompok tertentu, yang ingin membangun persepsi kegentingan atau ketegangan menjelang Pemilu 2019. Menurutnya, Pemilu 2019 bukan persoalan hidup mati sehingga tidak selayaknya dipersepsikan sebagai perang.

Dirinya prihatin karena upaya menciptakan ketegangan menjelang pemilu terus dilakukan pihak-pihak tertentu, termasuk gerakan pembusukan terhadap KPU. "Motif dari manuver-manuver seperti ini sudah bisa dibaca arahnya. Pemilu sendiri belum dimulai tetapi ada upaya membangun kecurigaan terhadap independensi KPU. Kecurigaan itulah yang akan dijadikan alasan untuk membuat gaduh," katanya.

Menurut Bamsoet, bagi kelompok masyarakat yang awam politik, penggunaan kata perang seperti perang total ataupun perang badar yang dikaitkan dengan pilpres, tentu saja bisa menimbulkan rasa takut. Ia mengatakan bahwa ketakutan akan terjadinya bentrok antarkelompik masyarakat atau takut akan terjadinya kaos sehingga komunitas pengusaha sering bertanya tentang prospek stabilitas keamanan sebelum dan sesudah pemungutan serta penghitungan suara pemilu.

"Namun, bersama TNI dan Polri, pemerintah dan DPR memastikan bahwa stabilitas politik dan keamanan akan selalu terjaga, baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan pemungutan serta perhitungan suara pemilu, 17 April 2019," ujarnya.

Bamsoet menilai Indonesia sangat kondusif sehingga masyarakat tidak perlu menanggapi pernyataan atau asumsi tentang ketegangan situasi menuju pelaksanaan Pemilu 2019.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement