Jumat 01 Mar 2019 17:21 WIB

Amien Rais Minta KPU Lakukan Audit Forensik DPT Pemilu

Amien Rais menduga ada kecurangan dalam proses tahapan pemilu.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Andri Saubani
Politisi PAN, Amien Rais, memberikan orasi dalam aksi FUI di depan Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/3). Amien menyerukan KPU bertindak jujur, adil dan menghindari kecurangan dalam pemilu.
Foto: Republika/Dian Erika N
Politisi PAN, Amien Rais, memberikan orasi dalam aksi FUI di depan Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/3). Amien menyerukan KPU bertindak jujur, adil dan menghindari kecurangan dalam pemilu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais meminta adanya audit forensik terhadap daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019. Dirinya dan BPN Prabowo-Sandiaga Uno berencana melakukan audit tersebut pada awal April mendatang.

"Saya peringatkan awal April Tim Adil Makmur akan datang dengan full force IT-nya. Kami akan meminta audit forensik audit terakhir. Kalau tidak mau berarti memang ada niat curang ya," ujar Amien di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/3).

Menurut Amien, dirinya belum dapat menegaskan bahwa Pemilu 2019 secara umum curang. Dia hanya menduga bahwa ada kecurangan dalam proses tahapan pemilu.

Amien kemudian menjelaskan indikasi kecurangan itu. "Sudah ada 31 juta (data DPT ganda) disisir ternyata semua bodong. Kemudian ratusan ribu e-KTP,  ada yang dibuang ke sawah, ke sungai, ke tong sampah dan berceceran di jalan.

ini apa-apaan," katanya.

Dia pun menghimbau agar pelaksanaan pemilu harus berjalan terbuka. KPU dan Bawaslu sebagai pelaksana pemilu pun diminta untuk jujur dan adil melaksanakan pemilu.

 "Kami gunakan hak sebagai warga negara untuk memberikan pelurusan. Jadi kami tetap berprasangka baik mudah-mudahan KPU bisa menjalankan tugas dengan baik. Kalau KPU curang kami doakan dimuliakan Allah dunia dan akhirat. Tapi kalau KPU sampai curang kami doakan mudah-mudahan mendapat laknat dunia akhirat," tegasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement