Kamis 28 Feb 2019 21:07 WIB

Ruang IGD dan ICU RSSA Masih Belum Pulih Pascakebakaran

Kondisi listrik ruangan tersebut kemungkinan akan pulih kembali dua hari ke depan

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Kebakaran RSSA Malang. Kebakaran yang melanda RSSA Malang sempat menyebabkan kemacetan lalu lintas sekitar tempat kejadian.
Foto: Wilda Fizriyani/REPUBLIKA
Kebakaran RSSA Malang. Kebakaran yang melanda RSSA Malang sempat menyebabkan kemacetan lalu lintas sekitar tempat kejadian.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kondisi ruang IGD, ICU dan Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) masih belum hingga saat ini. Kondisi listrik ruangan tersebut kemungkinan akan pulih kembali selama dua hari ke depan.

Sebelumnya, peristiwa kebakaran melanda Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Rabu siang (27/2). Kejadian yang disebabkan korsleting mesin genset ini dipastikan tidak menimbulkan korban, baik luka maupun meninggal.

Kasubag Hukum, Humas dan Pemasaran RSSA Malang, Rusyandini Perdana Putri, menjelaskan, rumah sakit sesungguhnya saat ini sudah bisa menerima rujukan. Namun kasus yang dapat ditangani terbatas pada kasus-kasus P1 yang tidak membutuhkan ventilator.

"Pasien tidak membutuhkan tindakan pembedahan cito (emergency) mengingat belum pulihnya kondisi listrik di IGD, ICU dan Instalasi Bedah Sentral kami yang pemulihannya diperkirakan selama dua hari," ujar Rusyandini melalui pesan singkat kepada wartawan, Kamis (28/2).

Selain itu, pelayanan yang tidak darurat dan membutuhkan aliran listrik juga masih bermasalah sampai saat ini. Pelayanan tersebut antara lain fisioterapi, gigi dan mulut, serta radioterapi. Menurut dia, seluruhnya akan berjalan normal kembali setelah aliran listrik terpenuhi dengan baik.

"Untuk operasi yang tidak emergency sementara tidak kita layani sedangkan operasi emergency tetap bisa dilaksanakan di OK emergency," jelas Rusyandini.

Sementara untuk pelayanan laboratorium dan radiologi akan dirujuk secara parsial. Lalu hemodialisa tetap berjalan dengan cara menghubungi petugas. "Rawat jalan tetap bisa dilayani, namun karena seluruh kegiatan secara manual, maka memakan waktu yang lebih lama," tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement