Kamis 28 Feb 2019 18:48 WIB

LIPI: Gempa Solok Kejadian Berulang

Solok berada di wilayah sumber gempa aktif sesar Sumatra.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Gempa Solok: Sejumlah warga memperhatikan rumah yang rusak akibat gempa di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Kamis (28/2/2019).
Foto: antara/Humas Solok Selatan
Gempa Solok: Sejumlah warga memperhatikan rumah yang rusak akibat gempa di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Kamis (28/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Eko Yulianto mengatakan gempa yang terjadi di Kabupaten Solok Selatan merupakan kejadian yang berulang. Pasalnya, wilayah Solok memang dilalui sesar Sumatra yang merupakan salah satu sumber gempa aktif di Indonesia.

Menurut dia, merupakan sebuah kewajaran gempa terjadi di sepanjang Sesar Sumatra dari mulai Teluk Semangka di Selat Sunda sampai ke Banda Aceh. "Itu selalu berulang. Akan terjadi terus ya skala 5-6 itu jumlahnya cukup banyak, dan mestinya memang bangunan kita kalau menghadapi yang tekanan segitu sih mestinya masih tahan," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (28/2).

Baca Juga

Namun, faktanya berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah lebih dari 100 rumah yang rusak akibat gempa yang terjadi Kamis (28/2) pagi itu. Artinya, Eko menilai, bangunan di daerah itu sangat rentan menghadapi gempa.

Menurut dia, Sesar Sumatra merupakan salah satu sesar yang aktif di Indonesia. Sesar tersebut memotong Pulau Sumatra.

"Kalau kita lihat semua danau-danau itu sebenarnya bagian dari selat sumatera, katakanlah Maninjau, danau macem-macem kan banyak sekali itu pas di pergeseran itu tadi," kata dia.

Ia menjelaskan, Sesar Sumatra terbagi dalam 11 segmen. Masing-masing segmen tersebut mempunyai kecepatan yang berbeda-beda dan perulangan waktu yang berbeda-beda pula.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement