Kamis 28 Feb 2019 18:03 WIB

Taman Jurug Raup Laba Bersih Rp 1,48 Miliar Selama 2018

Laba Taman Jurug naik 37,51 persen dibandingkan tahun sebelumnya

Rep: Binti Sholikah/ Red: Christiyaningsih
Pengunjung melihat satwa buaya di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Solo, Kamis (17/1). Kandang tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Foto: republika/binti sholikah
Pengunjung melihat satwa buaya di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Solo, Kamis (17/1). Kandang tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo membukukan laba bersih senilai Rp 1,48 miliar sepanjang 2018. Angka tersebut mengalami kenaikan 37,51 persen dibandingkan laba yang diperoleh selama 2017 yang mencapai Rp 1,08 miliar.

Laba tersebut juga naik signifikan dibandingkan keuntungan pada 2016 dan 2015 yang masing-masing sebesar Rp 234,76 juta dan Rp 223,95 juta.

Baca Juga

Direktur TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso menyatakan sejak kepemimpinannya pada 2015, manajemen TSTJ terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada pengunjung. Peningkatan pelayanan dilakukan dengan revitalisasi fisik mulai dari kandang satwa hingga wahana. Hal itu berdampak pada peningkatan jumlah pengunjung sehingga mendongkrak laba perusahaan.

"Kami melakukan berbagai upaya pembenahan untuk meningkatkan pelayanan kepada pengunjung. Hasilnya mulai tampak pada peningkatan laba bersih yang kami peroleh pada 2018 mencapai Rp 1,48 miliar," jelasnya kepada wartawan, Kamis (28/2).

Dengan peningkatan laba bersih tersebut, kontribusi TSTJ terhadap pendapatan asli daerah (PAD) dan pajak daerah juga mengalami peningkatan. Pajak daerah yang disetorkan pada 2018 mencapai Rp 1,07 miliar sedangkan PAD yang disetor sebesar Rp 371,92 juta. "Total kewajiban TSTJ kepada Pemerintah Kota Solo selama 2018 mencapai Rp 1,44 miliar," ungkapnya.

Jika dihitung sejak 2015-2018, total pajak daerah yang disetor TSTJ kepada Pemkot sebesar Rp 3,34 miliar. Total PAD yang disetor sejak 2015-2018 mencapai Rp 757,08 juta. Sehingga, total pajak daerah dan PAD yang disetor sejak 2015-2018 mencapai Rp 4,1 miliar.

Di samping itu, TSTJ juga menyalurkan tanggung jawab perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) dengan nilai Rp 37,19 juta pada 2018. Angka tersebut naik 37,5 persen dibandingkan CSR yang disalurkan pada 2017 sebesar Rp 27,04 juta.

Bimo menambahkan TSTJ akan terus menjalankan peran sebagai penyelenggara konservasi sumber daya alam lingkungan hidup termasuk di dalamnya tumbuhan dan satwa. "TSTJ juga dirancang sebagai pengembangan pendidikan dan penelitian serta pengembangan ekonomi, sosial, dan budaya. Selain itu juga untuk penyelenggaraan usaha pariwisata," imbuhnya.

Hasil kinerja TSTJ selama 2018 tersebut telah disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Balai Kota Solo, Rabu (27/2). RUPS dihadiri Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo, Inspektorat, Dewan Pengawas TSTJ, Bagian Perekonomian Setda Solo, Bagian Hukum Setda Solo, Badan Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD), serta Asisten Pengembangan Ekonomi Setda Solo.

Dewan Pengawas TSTJ Sutarto mengatakan TSTJ masih memiliki pekerjaan rumah untuk merevitalisasi infrastruktur kebun binatang. "Saya berharap pada tahun-tahun mendatang dengan sistem manajemen administrasi, tata kelola keuangan dan operasional yang telah dibangun dengan baik, serta didukung sumber daya manusia mampu meningkat Perumda TSTJ lebih berkembang dan maju sebagai salah satu ikon jasa pariwisata di Kota Solo," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement