REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sementera penyelidikan dilakukan aparat kepolisian, Kementerian Kelautan (KKP) menyatakan akan fokus pada pemulihan situasi pelabuhan. Pemulihan operasional pelabuhan dilakukan agar kegiatan penangkapan ikan kembali normal.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan, Zulficar Mochtar, mengatakan, langkah penataan untuk saat ini menjadi prioritas. “Secepatnya kita memulihkan situasi agar operasional pelabuhan kembali optimal,” kata Zulficar kepada Republika.co.id, Senin (25/2).
Zulficar mengatakan, KKP selaku lembaga yang mengawasi kegiatan perikanan tangkap mengharapkan agar kejadian serupa tidak lagi terulang. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu langkah penataan dan persiapan kesiagaan oleh semua pihak.
Adapun 34 bangkai kapal yang terbakar, ia merinci sebanyak 27 bangkai berada di dalam kolam labuh sedangkan tujuh kapal lainnya hanyut hingga ke luar kolam labuh. Sementara ini, tim gabungan lapangan dari berbagai unsur mulai melakukan evakuasi.
“Kita mulai tarik bangkai kapal untuk evakuasi. Tentu ini dilakukan setelah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,” ujarnya.
Ia menyatakan, KKP menyampaikan keprihatinan atas kebakaran dan kerugian yang dialami. Ia berharap, kejadian serupa tidak akan terulang lagi. Karena itu, diperlukan suatu langkah upaya penataan dan kesiagaan di pelabuhan agar seluruh kegiatan di pelabuhan dalam pengawasan yang penuh.
Seperti diketahui, kebakaran kapal yang terjadi di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara bermula dari terbakarnya satu unit kapal tangkap ikan. Kejadian terjadi pada Sabtu (23/2) sore. Akibat api yang tak kunjung padam, api terus menyebar hingga menghanguskan 34 kapal ikan yang berada di sekitarnya.