Senin 25 Feb 2019 11:49 WIB

Pendapatan Pajak Hotel dan Restoran Kota Bandung Meningkat

Kota Bandung masih memiliki daya tarik tersendiri sebagai destinasi wisata.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
engunjung berkeliling di destinasi wisata budaya Teras Sunda, Cibiru, Bandung, Jawa Barat, Kamis (1/11/2018). Teras Sunda dibangun menghabiskan biaya anggaran sekitar Rp7,9 miliar dan akan menjadi pusat pengembangan seni dan budaya serta destinasi baru wisata di Kota Bandung.
Foto: M Agung Rajasa/Antara
engunjung berkeliling di destinasi wisata budaya Teras Sunda, Cibiru, Bandung, Jawa Barat, Kamis (1/11/2018). Teras Sunda dibangun menghabiskan biaya anggaran sekitar Rp7,9 miliar dan akan menjadi pusat pengembangan seni dan budaya serta destinasi baru wisata di Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengungkapkan industri hotel dan restoran di Kota Bandung terus berkembang. Hal ini dilihatnya dari pendapatan daerah dari pajak hotel dan restoran yang terus mengalami peningkatan.

"Pada tahun 2016, Kota Bandung memperoleh  Rp178 miliar. Sedangkan di tahun 2018 mengalami peningkatan hingga mencapai Rp300 miliar. Sedangkan pendapatan restoran, Kota Bandung mampu mencapai Rp325 miliar pada 2018 lalu," kata Ema dalam siarab pers yang diterima Republika, Senin (25/2).

Ema mengatakan Kota Bandung masih memiliki daya tarik tersendiri sebagai destinasi wisata. Dari sisi kunjungan wisatawan, pada tahun 2017 mencapai 6,9 juta orang. Sedangkan pada tahun 2018 meningkat menjadi 7,5 juta orang.

Ia pun berharap industri pariwisata terus berinovasi. Sehingga sektor pariwisata Kota Bandung bisa terus berkembang dan berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung. Hal ini disampaikamnya pada PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia).

Ia menyadari, kreatifitas dan inovasi harus menjadi lokomotif pengembangan industri pariwisata. Terlebih lagi, Kota Bandung memiliki banyak lembaga pendidikan baik perguruan tinggi maupun sekolah sekolah kejuruan yang didalamnya mendorong peserta didik untuk terjun dalam wirausaha termasuk didalamnya industri pariwisata.

"Saya apresiasi perayaan 50 tahun PHRI yang terus mendorong industri pariwisata dan menjadi mitra baik bersama pemerintah. Selama ini PHRI membantu mendongkrak perspektif pendapatan di Kota Bandung," ujarnya.

Sementara itu, Ketua PHRI Jawa Barat, Herman Muchtar mengatakan, pihaknya selalu mendukung program pemerintah. PHRI siap menjadi mitra yang baik untuk menyukseskan kabupaten kota di Jawa  Barat demi kemajuan industri pariwisata.

"Kami dukung program pemerintah yang dalam hal ini pariwisata menjadi lokomotif ekonomi dan mempunyai peluang cukup besar dari sisi Infrastruktur maupun destinasi," katanya.

Herman menambahkan, PHRI terus mendorong agar fasilitas seperti hotel dan restoran setiap daerah memiliki keunikan tersendiri, sehingga mampu mendapatkan keuntungan bersama.

"Mari terus berinovasi agar target pendapatan tercapai. Kita tingkatkan terus SDM yang lebih baik lagi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement