REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Prabowo Subianto melanjutkan safarinya di Jawa Timur. Di Lamongan, Prabowo menyempatkan bersilaturahmi dengan KH Abd. Ghafur di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Banjaranyar, Paciran, Kabupaten Lamongan, Ahad (24/2). Dalam kesempatan itu, Prabowo menegaskan bertekad menggunakan sisa umurnya untuk mengabdi kepada rakyat.
"Sisa hidup saya, saya persembahkan kepada bangsa, rakyat dan umat. Semua yang saya miliki akan saya pergunakan untuk berupaya agar rakyat sejahtera. Waktu muda, saya masuk tentara, saya teken rela mati untuk membela negara ini. Kami dikirim ke medan perang, ikhlas siap mati untuk republik ini," kata Prabowo dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.
Prabowo juga sempat menyinggung soal siklus kehidupan manusia. Ia mengatakan, umur yang diberikan oleh Tuhan kepada setiap manusia adalah titipan. Oleh karenanya, suatu saat titipan itu akan diambil kembali oleh Tuhan.
"Pangkat, derajat, nyowo (nyawa) itu hanya titipan. Suatu saat akan diambil kembali oleh Sang Kuasa. Dan kita tidak tahu kapan waktunya. Dan belum tentu yang lebih tua duluan, jadi yang lebih muda jangan senyum-senyum," kelakar Prabowo disambut tawa masyarakat yang hadir.
Setelah dirinya berhenti dari dinas kemiliteran, Prabowo mengaku prihatin lantaran masih ada rakyat yang hidupnya susah. Kekayaan negara, lanjutnya, juga banyak yang mengalir ke luar negeri.
"Kok pemerintah kita banyak korupsinya. Dan kalau kita bilang banyak korupsi, marah," kata capres yang berpasangan dengan cawapres Sandiaga Uno itu.