REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, menyatakan pihaknya akan menyiapkan dan menambah pasukan untuk menjaga titik api dan penindak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau.
Peralatan untuk memadamkan titik api pun akan dioperasikan di lokasi terjadinya kebakaran.
"Untuk menjaga titik-titik api dan penindak kebakaran seperti pompa air berkemampuan tinggi untuk bisa dioperasikan di lokasi karhutla. Sehingga apabila ada potensi kebakaran segera akan ditindak lanjuti," jelas Hadi di Riau, dalam keterangan persnya yang diterima Republika.co.id, di Jakarta, Senin (25/2)
Menurutnya, TNI akan menambah prajurit di setiap titik yang berpotensi terjadinya kebakaran untuk menjaganya. Termasuk di dalamnya untuk menyiapkan penindak kebakaran, seperti operator pompa yang ahli untuk mematikan lahan gambut sampai ke dasar yang paling dalam.
"Saya segera meluncur ke Riau dalam rangka melihat langsung terkait karhutla sesuai laporan dari satelit yang memiliki potensi kebakaran sangat tinggi, diwilayah Rokan Hilir, Dumai dan Rupat, Bengkalis," ujarnya.
Pada Ahad, TNI mengirimkan satu satuan setingkat kompi (SSK) prajurit dari Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 10/Brajamusti Kostrad untuk membantu mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pekanbaru, Riau. Pasukan ini akan masuk ke dalam Satuan Tugas Penanggulangan Karhutla (Satgas Karhutla).
Ratusan prajurit dari Yonarmed 10/Brajamusti Kostrad, dipimpin oleh Lettu Arm Imam Wahyudi, diberangkatkan melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Ahad (24/2).
Seluruh prajurit beserta perlengkapannya diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Hercules C-130, A-1316 TNI AU menuju Pekanbaru di bawah BKO Korem 031/Wirabima di Riau.