REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto menemui Suhartono alias Nono seorang kepala desa Sampangagung, Kutorejo, Mojokerto yang sempat ditahan karena diduga menguntungkan salah satu pasangan kandidat calon presiden-calon wakil presiden. Pertemuan tersebut terjadi usai Prabowo bersilaturahim dengan para ulama dan tokoh cendekiawan di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, Pacet, Mojokerto, Sabtu (23/2).
"Terimakasih atas dukunganmu selama ini, terimakasih atas semangatmu, terus semangat dalam mengungkapkan kebenaran. Jangan pernah takut karena tuhan yang maha kuasa, Allah SWT selalu melindungi kita semua," ungkap Prabowo kepada Kades Suhartono di Ponpes Riyadlul Jannah, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur.
Di hadapan Prabowo, tidak banyak yang disampaikan Nono. Ia mengungkapkan rasa terimakasihnya atas dukungan yang diberikan oleh Prabowo Subianto kepada dirinya.
"Terimakasih banyak Pak, terimakasih," ungkap Kades Suhartono singkat.
Sebelumnya cawapres Sandiaga Salahuddin Uno juga sempat mengunjungi Nono di Lapas IIB Mojokerto. Sandiaga memberikan dukungan moral kepada Nono yang saat itu masih ditahan, Rabu (2/1) lalu.
“Semoga tabah ya Mas Nono. Kita semua berharap, nanti hukum tidak hanya tajam ke bawah tapi juga tajam ke atas, tidak seperti sekarang yang kadang tumpul ke atas,” kata Sandiaga.
Untuk diketahui kasus yang menjerat Kades Nono terjadi pada saat dirinya menyambut kedatangan Cawapres Sandiaga Uno dengan pengerahan massa dan tindakan politik uang. Tindakan ini dinilai menguntungkan salah satu calon di Pilpres 2019.