Sabtu 23 Feb 2019 11:58 WIB

Sarihusada Bangkitkan Sektor Ekonomi Kreatif Olah Limbah

Sejak 1954, Sarihusada telah ikut menanggulangi masalah gizi buruk di masa itu.

Pengembangan industri ekonomi kreatif pengolahan limbah kayu palet bagi warga yang tinggal di Desa Kemudo, Prambanan, Jawa Tengah.
Foto: Istimewa
Pengembangan industri ekonomi kreatif pengolahan limbah kayu palet bagi warga yang tinggal di Desa Kemudo, Prambanan, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN – Sektor industri memberikan banyak kontribusi dengan  terbukanya lapangan kerja yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terlibat dalam proses produksi dari hulu hingga hilir. Kontribusi dan manfaat yang resiprokal ini juga dilakukan oleh PT Sarihusada Generasi Mahardhika, bersama dengan PT Nutricia Indonesia Sejahtera yang merupakan bagian dari Danone Specialized Nutrition.

Mereka memberdayakan masyarakat melalui dukungan dalam program Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Di mana salah satu kegiatannya adalah pengembangan industri ekonomi kreatif pengolahan limbah kayu palet bagi warga yang tinggal di sekitar pabrik Desa Kemudo, Prambanan, Jawa Tengah.

Ketersediaan lapangan pekerjaan masih menjadi tantangan dan mempengaruhi besarnya angka urbanisasi penduduk dari desa ke kota. Data sensus BPS 2010 mencatat, Jawa Tengah adalah kontributor migran terbesar sebesar 18,7 persen dari total jumlah migran.

Tercatat, satu dari empat migran seumur hidup berasal dari Jawa Tengah. Menjawab tantangan ini, pemerintah melalui UU Nomor 6 Tahun 2014 menekankan pentingnya pengembangan kapasitas dan kualitas desa untuk dapat memberikan manfaat bagi masyarakatnya. Salah satunya melalui program ekonomi berkelanjutan dalam bentuk BUMDES.

Corporate Communicatin Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan, sebagai bagian dari kategori bisnis Danone di Indonesia, Sarihusada percaya bahwa bisnis harus berjalan beriringan dengan kemajuan sosial dan ekonomi masyarakat.

“Untuk itu, perusahaan menginisasi program pemberdayaan ekonomi melalui dukungan kepada BUMDES Kemudo Makmur dan program lainnya di Desa Kemudo dimana pabrik kami berlokasi. Pengolahan limbah palet (kayu) eks pengemasan menjadi kreasi yang bernilai adalah salah satu cara mewujudkan konsep ‘zero waste’ dari bahan-bahan yang purna guna di pabrik kami," kata Arif dalam rilisnya, Sabtu (23/2).

Dukungan kami kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kemudo Makmur merupakan pilar pemberdayaan ekonomi yang bergerak pada sektor ekonomi kreatif level mikro melalui pengolahan limbah industri yang masih memiliki nilai jual. Dalam hal ini, pallet kayu yang sebelumnya digunakan sebagai pengemas bahan baku dapat diolah kembali menjadi berbagai produk furnitur, dekorasi, hingga aksesoris.

“Selain dukungan awal bagi BUMDes Kemudo Makmur, kami juga melakukan pembinaan melalui Omah Tani Srikandi. Kegiatannya antara lain Pengembangan Demplot Integrated Farming, Sekolah Lapang, Kawasan Rumah Pangan Lestari, hingga pengadaan community center Joglo Karangasem yang menjadi usaha angkringan sekaligus pusat kegiatan warga”, jelas Sumadi selaku SCR Manager East.

Sumadi menuturkan bahwa sejak tahun 2016, BUMDes Kemudo Makmur berhasil mencatat perputaran dana sebesar total Rp 7,7 milyar, membagi deviden kepada 1589 Kepala Keluarga di Desa Kemudo, dan memberikan lapangan pekerjaan bagi sekitar 10 masyarakat pengrajin pallet Desa Kemudo, tanpa harus berpindah ke kota lain untuk mencari penghidupan.

Lebih lanjut Arif menjelaskan pada tahun 2019, pihaknya akan kembali memberikan dukungan kepada masyarakat bersama dengan Pemerintah Desa Kemudo. Terkait pengelolaan pallet, ia akan memberikan pelatihan produksi dan pemasaran, membantu proses sertifikasi, serta pengayaan hasil akhir kerajinan palet.

"Khusus BUMDES, akan dilakukan pendampingan pengelolaan good governance," kata dia.

Melalui berbagai produk bernutrisi, edukasi, serta program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh kelompok usaha Danone di Indonesia sebagai perwujudan visi One Planet One Health, ia ingin memastikan kehadiran Danone Indonesia dapat memberikan kesehatan ke sebanyak mungkin masyarakat.

"Termasuk melalui penyediaan lapangan kerja di Desa sehingga pendapatan warga dapat pula dimanfaatkan untuk perbaikan gizi keluarga mereka,” tutup Arif.

Sejak tahun 1954, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) hadir sebagai bentuk kerjasama pemerintah Indonesia dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menanggulangi masalah gizi buruk yang terjadi masa itu. Hingga kini, Sarihusada telah menjadi salah satu pelopor perusahaan produk bernutrisi untuk ibu dan anak yang berkontribusi pada kesehatan dan perekonomian Indonesia.

Sarihusada memiliki fokus pada bidang kesehatan dan gizi, pendidikan anak usia dini, pemberdayaan ekonomi, hingga dalam keadaan bencana dan kebutuhan khusus lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement