REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedua nama calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta telah disepakati kedua partai pengusung yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerindra. Mereka adalah mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Agung Yulianto.
"Dua nama yang sudah diputuskan pimpinan hasil konsultasi ada dua nama Agung dan Syaikhu," Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (22/2).
Ia mengatakan, surat berisikan dua nama cawagub telah ditandatangani kedua partai di tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)/DPW DKI Jakarta. Syakir memaparkan, surat rekomendasi Agung dan Syaikhu juga telah disetujui pimpinan pusat PKS dan Gerindra.
Sementara, dalam waktu dekat pihaknya akan mengantarkan surat ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Ia menyebut, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani serta Presiden PKS Sohibul Iman dan Sekretaris Jenderal Mustafa Kamal akan turut menandatangani surat kandidat cawagub tersebut.
"Akan kami kirimkan ke DPP baik PKS dan Gerindra untuk dapat tanda tangan dari masing-masing pimpinan. Kalau Sabtu Ahad ini tuntas, Insya Allah kami kirimkan surat ke gubernur," kata Syakir.
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Mohamad Taufik mengatakan proses selanjutnya, surat yang telah ditandatangi akan diserahkan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sementara itu, ia menyebut surat rekomendasi dua nama cawagub akan diserahkan ke Anies pada Senin (25/2) mendatang.
"Habis ini ke gubernur Insya Allah Senin (25/2) kemudian Pak Gubernur sampaikan surat ke DPRD," kata Taufik dalam kesempatan yang sama.
Ia menambahkan, pertimbangan penentuan cawagub DKI yang pertama ialah kader PKS. Selain itu ialah hasil uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) dari rekam jejak, integritas, dan kemampuannya oleh tim panelis dari pihak independen.
Taufik memastikan, kedua kandidat cawagub DKI telah memenuhi kriteria yang disepakati kedua partai. Menurutnya, yang paling penting kandidat harus mumpuni dan layak mengisi jabatan wakil gubernur DKI menggantikan Sandiaga Uno.
Tim panelis uji kepatutan dan kelayakan diantaranya Wakil Ketua DPD DKI Jakarta
Syarif, Peneliti LIPI Siti Zuhro, Pakar kebijakan publik Eko Prasodjo, dan Pengamat Politik Ubedilah Badrun.
Sementara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan telah bertemu pimpinan DPW/DPD kedua partai pengusung beberapa waktu lalu. Akan tetapi, ia belum mengetahui kedua kandidat cawagub yang akan mendampingi dirinya memimpin DKI Jakarta.
Ia menjelaskan, masih menunggu kedua partai menyelesaikan surat untuk ditandatangani di tingkat DPP. Anies mengaku sudah menyiapkan surat untuk dikirimkan ke DPRD DKI dalam bentuk draf yang hanya perlu diisi dua nama cawagub tersebut.
"Kemudian mereka akan menuntaskan surat-suratnya. Ketika surat-suratnya datang diantar ke saya, baru kemudian saya proses," ujar Anies di Gelanggang Remaja Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (22/2).
Selama enam bulan, Gubernur DKI Anies tak didampingi wakil gubernur, sejak Sandiaga Uno menemani Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden (cawapres) di kontestasi pemilihan umum presiden (pilpres) 2019. Meski tak ada wagub, ia mengaku kinerja Pemerintah Provinsi DKI baik apabila kinerja diukur dari pelaksanaan program-program hingga Desember.
"Kalau dari sisi pekerjaan indikasinya paling mudah kemarin pelaksanaan APBD tidak ada bedanya," kata Anies.