Kamis 21 Feb 2019 08:07 WIB

Mengapa Literasi Media Begitu Penting?

Literasi media penting karena hoaks atau berita bohong semakin memenuhi ruang publik.

Hoax. Ilustrasi
Foto:

Menjadi orang yang melek media berarti seseorang memiliki kemampuan dasar mendapatkan kehormatan menjadi pribadi eksis yang hidup dalam masyarakat demokratis. Sebab, mereka memiliki kemampuan memahami dan berkontribusi dalam kehidupan melalui media setiap saat diperlukan. Itulah sebabnya, literasi media mengajarkan setidaknya lima konsep atau dogma.

Lima dogma literasi media tersebut adalah pertama, semua pesan media dikonstruksi. Semua pesan media, baik media cetak, elektronik, maupun media terbarukan merupakan hasil rekayasa. Maka itu, orang yang melek media dapat memahami setiap framing yang diciptakan media tersebut.

Kedua, pesan media dikonstruksi menggunakan bahasa yang kreatif menggunakan aturan mainnya sendiri. Setiap media disusun sedemikian rupa, menggunakan teks yang masuk akal, dilengkapi gambar, foto, bahkan video bukti, dan sebagainya.

Semua dimaksudkan untuk menarik perhatian. Jadi, meskipun sedemikian menarik, tidak semua media disusun berdasarkan fakta dan bukti yang sebenarnya. Ketiga, lain orang mendapatkan pengalaman dari media yang sama secara berbeda.

Itulah sebabnya, para pencipta hoaks selalu mendapatkan 'pangsa pasar' audiensnya. Memang masyarakat yang sudah melek media tidak mudah termakan hoaks, tetapi mereka yang memiliki pengalaman bermedia dengan jam terbang yang rendah masih mudah terpancing dengan berita hoaks.

Keempat, media diliputi aneka nilai dan titik pandang. Tidak ada media yang bebas nilai. Di pundak produk media terdapat nilai dan sudut pandang. Orang yang melek media selalu mempunyai sudut pandang dan nilai yang kuat.

Maka itu, sekuat apa pun nilai dan sudut pandang yang dibawa media tanpa dilengkapi fakta dan data yang valid tidak memengaruhi orang yang melek media. Kelima, kebanyakan pesan media dikelola untuk meraih keuntungan atau kekuasaan.

Jika kita mengonsumsi pesan media tersebut, berarti kita memberikan keuntungan atau kekuasaan kepada mereka. Sebaliknya, jika kita mengabaikan informasi tersebut, berarti kita mengabaikan mereka memberikan keuntungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement