Rabu 20 Feb 2019 17:54 WIB

Anies: 75 Persen Warga Pakai Transportasi Umum pada 2030

Pemerintah DKI Jakarta tengah mengupayakai integrasi transportasi umum.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolanda
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) saat meninjau pengoperasian MRT (Mass Rapid Transit) di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu (20/2).
Foto: Antara
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) saat meninjau pengoperasian MRT (Mass Rapid Transit) di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan 75 Persen warga Jakarta beralih ke transportasi umum pada 2030 mendatang. Anies menyebut saat ini masyarakat Jakarta masih lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi daripada kendaraan umum, dengan presentase 75 persen berbanding 25 persen. 

Ia meyakini, dengan banyaknya tranportasi umum pada 2030 dapat mengubah kondisi 75 persen warga Jakarta tidak menggunakan kendaraan pribadi. "Jadi yang kita lakukan itu, dan targetnya di tahun 2030 kita bisa mengubah persentase yang sekarang ada. Maka akan berbalik 75 persen menggunakan kendaraan umum 25 persen menggunakan kendaraan pribadi," kata Anies usai mendampingi Wapres JK menjajal MRT Jakarta, Rabu (20/2).

Apalagi dengan keberadaan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase I yang akan beroperasi pada Maret ini, disusul dengan MRT Jakarta fase berikutnya. Ia juga memastikan pengintegrasian MRT Jakarta dengan transportasi umum lainnya. Dengan begitu, masyarakat Jakarta akan semakin beralih menggunakan transportasi umum dari transportasi pribadi.

"Pengintegrasian antarmoda, MRT tersambungkan dengan BRT (bus rapid transit). Anda lihat di atas sini, stasiun ini begitu sampai, bisa nyambung ke halte Transjakarta," ujar Anies.

photo
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ketiga kiri) seusai meninjau pengoperasian MRT (Mass Rapid Transit) di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Anies menyampaikan hal itu sekaligus menyanggupi intruksi Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) agar MRT Jakarta mampu mengurangi kemacetan lalu lintas di Jakarta. Ia meyakini peralihan masyarakat ke transportasi umum, juga karena transportasi umum di Jakarta semakin nyaman dan aman.

"Jadi bisa terintegrasi ke semua moda. Itu nomer satu, sehingga wapres tadi (katakan) bahwa aman, nyaman, kemudian tepat waktu dan terjangkau secara harga dan geografis," kata Anies.

Hari ini, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meninjau sekaligus menjajal Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Rabu (20/2). JK mengaku puas dengan keseluruhan pembangunan MRT Jakarta.

Ia menilai kehadiran MRT Jakarta akan membuat masyarakat makin beralih ke transportasi umum. Dengan begitu, akan mengurangi kemacetan Ibu Kota Jakarta.

"Moda transportasi ini enak, nyaman, dan tepat waktu. Dua hal yg sangat penting dari seluruh sistem transportasi, aman, nyaman, dan tepat waktu. Ini memenuhi. Kalau bus belum memenuhi kadang-kadang berhenti, lama, atau tidak jalan," ujar JK.

JK memulai titik awal peninjauan pukul 10.30 WIB, dimulai dari stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia. JK yang ditemani Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Direktur MRT Jakarta William Syah bandar, menuju stasiun akhir MRT di Lebak Bulus.

Rombongan menggunakan kereta Ratangga  menempuh jalur sepanjang 16 kilometer dan 13 stasiun dengan waktu tempuh 30 menit. 13 stasiun terdiri tujuh stasiun layang atau elevated dan enam stasiun di bawah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement