Rabu 20 Feb 2019 16:54 WIB

Anies Masih Menanti Wakil Gubernur

Selama enam bulan, Gubernur DKI Anies tak didampingi wakil gubernur.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih menunggu dua dari tiga nama calon wakil gubernur (cawagub) hasil uji kelayakan dan kepatutan. Ia berharap, nama-nama cawagub itu dapat diserahkan partai pengusung yakni Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pekan ini.

"Sekarang masih menunggu kalau dari penjelasan pimpinan wilayah baik Gerindra maupun PKS adalah menyepakati mereka sedang menunggu surat resmi dari DPP keduanya," ujar Anies di gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (20/2).

Baca Juga

Ia mengatakan, berdasarkan penjelasan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) baik Gerindra maupun PKS, tengah menunggu surat resmi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) keduanya. Surat yang dimaksud ialah surat mengenai dua nama cawagub yang disepakati yang akan diserahkan ke Anies.

Nantinya, Anies mengatakan, setelah ia mengetahui kedua nama tersebut akan diteruskan kepada DPRD DKI Jakarta untuk disahkan di rapat paripurna. Ia mengaku sudah menyiapkan surat untuk dikirimkan ke DPRD DKI dalam bentuk draf yang hanya perlu diisi dua nama cawagub.

Selama enam bulan, Gubernur DKI Anies tak didampingi wakil gubernur, sejak Sandiaga Uno menemani Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden (cawapres). Namun Anies mengatakan, apabila kinerja diukur dari pelaksanaan program-program hingga Desember, masih dapat dikatakan baik. "Kalau dari sisi pekerjaan indikasinya paling mudah kemarin pelaksanaan APBD tidak ada bedanya," kata Anies.

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik mengatakan, penentuan dua dari tiga nama cawagun sudah mendekati tahap akhir. Pihaknya sudah menyerahkan hasil uji kepatutan dan kelayakan ke kedua DPP partai pengusung. Ia mengaku, pihaknya sudah menyerahkan ke DPP Gerindra.

Sementara saat ini, menurutnya, tinggal menunggu DPP PKS untuk memilih dua nama yang akan ditandatangani kemudian diserahkan ke gubernur. "Saya //sih berharap bisa minggu ini, kami lagi menunggu saja, kami menunggu teman-teman dari PKS," kata Taufik di gedung DPRD DKI.

Di sisi lain, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan, pihaknya belum menerima nama-nama cawagub yang sedang diajukan. Menurut dia, seharusnya Partai Gerindra dan PKS bisa secepatnya menentukan kandidat cawagub.

"Saya juga bingung kadang-kadang partai pengusung cuma dua partai pengusung saja, kok milih satu orang saja enggak bisa, kasihan masyarakat Jakarta," kata Prasetyo dalam kesempatan yang sama.

Ia mengatakan, kekosongan wakil gubernur DKI berimbas terhadap pembangunan di Jakarta. Prasetyo mengatakan, banyak hal yang harus segera dibenahi, pihaknya akan mendukung hal-hal strategis untuk pembangunan Jakarta.

"Yang sekarang saya melihat, DPRD melihat. Yang perlu dibenahi ya kita support dengan Pak Gubernur hal-hal yang strategis untuk Jakarta," jelas Prasetyo.

Ia pun membandingkan pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta pada saat penunjukkan Djarot Saiful Hidayat mendampingi Basuki Tjahaja Purnama sebagai gubernur. Prasetyo menjelaskan, ketika itu gubernur langsung meminta kepada partai pengusung dan langsung diserahkan ke DPRD DKI. "Kalau dulu Pak Gubernur langsung minta kepada partai pengusung selesai, ini harus diserahkan kepada DPRD dan diatur oleh DPRD bunyi undang-undangnya seperti itu," tuturnya.

PKS DKI Jakarta mencalonkan tiga nama sebagai cawagub, yakni mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Agung Yulianto dan Ketua Dewan Syariah (DSW) DPW PKS DKI Abdurrahman Suhaimi. Dari tiga nama itu, hanya ada dua yang lolos uji kelayakan dan kepatutan yang akan disodorkan ke Gubernur Anies Baswedan untuk selanjutnya dipilih DPRD DKI.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement