REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 Kiai Maruf Amin meminta cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno untuk tidak sungkan menghadapi dirinya. Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menegaskan, bahwa Sandiaga tidak akan tampil menyerang, melainkan akan lebih argumentatif.
"Apa pun yang kita sampaikan itu adalah pandangan kita dan kalau ada pandangan pihak seberang yang kita tidak setujui pasti akan kita argumentasikan tetapi tentu dengan etika, menjujung etika dan sangat santun, apalagi kita melihat yang bersangkutan adalah seorang ulama," kata Eddy di Jalan Daksa I, Jakarta, Rabu (20/2).
Kendati demikian, bukan berarti Sandiaga akan tampil sungkan menghadapi ketua MUI nonaktif tersebut. Sandiaga akan tetap argumentatif dengan tetap menghormati ulama.
"Jadi PAN sangat menghormati ulama begitu juga partai partai pengusung Prabowo-Sandi," ujar Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga tersebut.
Sebelumnya hal senada juga disampaikan Jubir BPN Suhud Alynudin. Menurutnya, Sandiaga tidak akan tampil menyerang dan akan tetap menjunjung tinggi prinsip Akhlaqul Karimah.
"Apalagi berhadapan dengan tokoh ulama panutan umat," kata Suhud kepada Republika, Selasa (19/2).
Menurut politikus PKS itu, Sandiaga hanya akan fokus pada penyampaian visi dan misi saja. Meskipun Prabowo dianggap telah mendapat serangan oleh kubu 01 pada dua debat sebelumnya, serangan tersebut menurutnya, hanya memperlihatkan bahwa kubu 01 memiliki substansi yang dapat disampaikan kepada publik.
"Bagi kami acara debat merupakan media pendidikan politik dan demokrasi bagi rakyat; Kesempatan bagi capres/cawapres menjelaskan visi, misi dan program serta sikap dan perilaku elite politik di hadapan publik," ungkapnya.