Rabu 20 Feb 2019 13:07 WIB

Katakanlah dengan Meme: Genre Baru Komunikasi Politik

Media sosial mengubah pola komunikasi politik termasuk munculnya meme-meme ini.

Denny JA
Foto:

Dalam diskusi dan debat di aneka grup WA, facebook, twitter dan instagram, semakin banyak pula pihak yang mengomentari saya (Denny JA) sebagai pembuat meme politik, baik komentar yang positif atapun negatif yang menghujat.

Sejak Kampanye Pilpres dimulai, September 2018, hampir setiap hari saya memproduksi meme. Kadang sehari dapat dipublikasi tiga meme. Saya memang rutin mempublikasi hasil survei, karena LSI Denny JA membuat survei baru setiap bulan dan konferensi pers hasil survei sebulan dua kali.

Saya rutin pula membuat esai renungan soal isu aktual dalam pilpres. Di samping kadang saya membuat puisi esai mini yang mengangkat dan memfiksikan sisi batin isu pilpres yang sedang hot. Membuat meme dan menyebarkannya menjadi sarapan pagi.

Dalam satu bulan, saya membuat sekitar 90 meme. Jika dibuatkan kategori berdasarkan isi, terdapat tiga tipe meme. Pertama, meme yang meringkas dan memvisualkan temuan hasil survei. Point penting temuan survei lebih mudah dipahami dan disebar jika ia diringkaskan dalam serial meme.

Meme yang viral soal temuan survei misalnya, Jokowi menang di 5 kantong suara, tapi kalah di segmen Pemilih Terpelajar.

Kedua, meme yang informatif soal prinsip demokrasi dan prilaku pemilih. Merespon isu yang sedang hot, saya komentari dengan Meme. Misalnya ketika dalam debat capres, seorang capres membuka kekayaan capres lainnya. Kubu yang mendukung capres yang diserang memprotes dan mengatakan itu serangan masalah pribadi.

Saya merespons pemahaman itu dengan prinsip demokrasi. Bahwa publik berhak tahu dan diberi tahu soal kekayaan para capresnya. Informasi soal kekayaan capres, sejauh datanya benar, itu bagian yang justru diagungkan dalam prinsip demokrasi. Itu bukan serangan pribadi.

Ketiga, meme yang memframing berita. Isi berita saya kutip dan saya komentari. Kadang dengan komentar yang penuh humor atau kritik yang satire. Memang itulah warna dasar dari umumnya meme politik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement