Selasa 19 Feb 2019 16:51 WIB

Pengalihan Penerbangan Akselerasi Bandara Kertajati

Perpanjangan runway Kertajati perlu dipercepat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Friska Yolanda
Suasana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat yang masih sepi setelah enam bulan beroperasi. Padahal fasilitas dan bangunan yang dibuat sudah bertaraf internasional seperti Terminal 3 Bandara Soetta.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Suasana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat yang masih sepi setelah enam bulan beroperasi. Padahal fasilitas dan bangunan yang dibuat sudah bertaraf internasional seperti Terminal 3 Bandara Soetta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berencana mengalihkan seluruh penerbangan komersial yang ada di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, ke Bandara Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan perekonomian wilayah di sekitar bandara.

Gubernur Jawa Barat sebelumnya mengatakan, ada dua opsi untuk mendongkrak fungsi BIJB sebagai pintu gerbang Jabar. Opsi pertama adalah pengalihan seluruh penerbangan komersial. Opsi lainnya, adalah pengalihan sebagian penerbangan.

Baca Juga

Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat Daddy Rohanady menilai opsi pengalihan ini dinilai akan mengakselerasi fungsi Bandara di Kabupaten Majalengka tersebut. Menurut Daddy, nantinya frekuensi penerbangan di BIJB Kertajati akan menjadi lebih banyak.

"Opsi pertama (100 persen dialihkan) pasti lebih akseleratif. Frekuensi penerbangan di BIJB Kertajati pasti menjadi lebih banyak," ujar Daddy kepada wartawan, Selasa (19/2).

Daddy mengatakan, hal tersebut mirip dengan yang diberlakukan pada Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Yakni, memindahkan penerbangan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, cengkareng, kecuali untuk keperluan militer.

"Hal yang sama bisa diberlakukan karena Bandara Halim Perdanakusuma maupun Husein Sastranegara merupakan bandara enclave," katanya.

Namun, kata dia, ada hal lain yang harus segera dimatangkan dari BIJB Kertajati. Salah satunya, segera memperpanjang runway agar dapat memenuhi maskapai penerbangan yang beroperasi di bandara tersebut.

"Kondisi eksisting 2.500 meter harus secepatnya ditambah 500 meter lagi. Dengan demikian, pesawat tipe Boeing 777 bisa take-off dan landing secara leluasa," katanya.

Selain itu, kata dia, BIJB Kertajati harus secepatnya memiliki asrama haji. Asrama haji sangat berguna dalam menunjang kelancaran penyelenggaraan haji yang mau diberangkatkan dari bandara tersebut. Terlebih, tahun ini ditargetkan BIJB Kertajati bisa melayani masyarakat yang hendak beribadah haji dan umrah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement