Selasa 19 Feb 2019 07:07 WIB

Anies akan Gencarkan Gerakan Menabung Air Hujan di Jakarta

Gerakan ini akan membentuk budaya warga agar tidak menyumbang banjir di Jakarta.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ani Nursalikah
Seorang pekerja membuat sumur resapan di Kawasan Monas, Jakarta.
Foto: Antara/Wahyun Putro A
Seorang pekerja membuat sumur resapan di Kawasan Monas, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menggencarkan gerakan menabung air hujan di setiap rumah dan gedung di ibu kota. Menurutnya, selain untuk cadangan air bersih, gerakan tersebut juga sebagai upaya mencegah banjir.

"Kami lakukan sekarang di Jakarta adalah melakukan gerakan menabung air membangun sumber drainase vertikal dimana air hujan dimasukkan ke dalam tanah," ujar Anies di kantor pusat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Jakarta Pusat, Senin (18/2).

Baca Juga

Sebelum mengintruksikan rumah dan gedung memiliki drainase vertikal, Anies ingin mengawalinya di seluruh kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Ia menyebut, pada 31 Maret 2019, semua gedung pemprov tak boleh lagi mengalirkan air hujan keluar wilayahnya (zero run off).

"Pada 31 Maret ini adalah tenggat waktu semua kantor di jajaran pemprov tidak boleh lagi airnya mengalir keluar, zero run off, artinya air hujan masuk di tanahnya sendiri tidak boleh mengalir keluar dari wilayahnya," kata Anies.

Ia juga berharap gerakan menabung air hujan ini bisa dilakukan di kantor-kantor pemerintah pusat yang ada di Jakarta. Untuk itu, ia akan berkirim surat untuk meminta hal tersebut. Menurut Anies, langkah zero run off juga akan mengurangi potensi banjir di Jakarta.

photo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) didampingi Tim Pengawasan Terpadu Sumur Resapan Instalasi Pengelolaan Air Limbah dan Air Tanah saat melakukan sidak di Hotel Sari Pan Pacific, Thamrin, Jakarta.

"Menurut perhitungan kita dibutuhkan 1,8 juta lubang sumur resapan, drainase vertikal," kata dia.

Anies mengatakan, siap menunjukkan penggunaan drainase vertikal kepada warga ibu kota sekaligus anggaran yang dibutuhkan sebagai program Pemprov DKI. Menurutnya, pembuatannya tak rumit dan tidak memerlukan teknologi canggih.

Ia berharap dengan langkah tersebut, konservasi air tanah tetap dapat dilakukan. Selain itu, gerakan menabung air juga akan membentuk budaya warga agar tidak menyumbang banjir di Jakarta karena air hujannya dimasukkan ke tanah masing-masing rumah.

"Kami tunjukkan spesifikasi teknisnya diberikan bantuan anggarannya penyelenggaraannya di kampung masing-masing karena terlalu sederhana untuk dikerjakan," ujar Anies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement