Selasa 19 Feb 2019 07:03 WIB

Joko Driyono Diduga Terima Suap Pengaturan Skor?

Satgas masih memeriksa barang-barang pribadi Joko Driyono yang disita.

Rep: Flori Anastasia Sidebang/ Red: Elba Damhuri
Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono tiba untuk menjalani pemeriksaan di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (18/2).
Foto:

Desakan KLB

Sejumlah permasalahan yang menimpa PSSI membuat para pengurus klub mendesak adanya kongres luar biasa (KLB). Manajer klub Madura United Haruna Soemitro mengatakan, dia menyetujui digelarnya KLB asalkan berlangsung atas permintaan Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

"KLB sebaiknya jangan atas prakarsa voters atau para klub karena tahun ini tahun politik. Kalau begitu, sepak bola sebagai pemersatu bangsa dapat kembali tercabik-cabik karena urusan KLB," ujar Haruna, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, KLB adalah terobosan yang harus dilakukan Exco PSSI agar perkembangan sepak bola Indonesia tidak terganggu. Dengan mengadakan KLB, Exco PSSI dianggapnya dapat menyerap aspirasi masyarakat dan sejalan dengan perkembangan kondisi persepakbolaan terkini.

Wacana untuk KLB kembali muncul ke permukaan seusai Ketua Umum PSSI Joko Driyono ditetapkan sebagai tersangka perusakan barang bukti yang diduga terkait pengaturan skor oleh Polri. KLB digelar untuk mengganti pucuk pimpinan organisasi yang berdiri sejak 1930 itu.

Berdasarkan pasal 30 Statuta PSSI, ada dua syarat KLB bisa dilaksanakan. Pertama, atas permintaan Exco PSSI. Exco sendiri berhak melakukan KLB setiap saat.

Kedua, berlangsung atas permintaan tertulis resmi dari dua pertiga pemilik suara (voters) PSSI. Jika ini yang terjadi, KLB wajib dilaksanakan dalam waktu tiga bulan setelah permintaan diterima.

"Namun, saya pribadi masih yakin Exco akan melakukan KLB. Kalau itu yang terbaik,  mengapa tidak keputusan itu yang diambil," kata Haruna.

(antara ed: satria kartika yudha)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement