REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Provinsi DKI Jakarta sepertinya bakal menjadi panggung pembuktian bagi kedua kubu pasangan kandidat dalam Pemilihan Presiden 2019. Alasannya, porsi dukungan untuk kubu pejawat masih kalah dibanding kubu penantang di wilayah ini.
Berdasarkan hasil survei lembaga Y-Publica, elektabilitas untuk Prabowo-Sandi masih lebih tinggi ketimbang Jokowi-Ma'ruf di wilayah Jakarta. Hal ini berbalik dengan kondisi secara nasional, yakni Jokowi-Ma'ruf lebih unggul. Secara nasional, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf mencapai 53,5 persen dan Prabowo-Sandi 31,9 persen. Angka ini merupakan hasil survei Januari 2019.
Dalam survei terbaru berbasiskan daerah pemilihan (dapil) yang digelar Y-Publica, Jokowi-Ma’ruf hanya menang di dapil DKI Jakarta 3 (Jakarta Barat dan Utara), dengan selisih kurang dari 5 persen. Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf mencapai 47,3 persen dan Prabowo-Sandi 42,6 persen.
Di dapil DKI 1 (Jakarta Timur) dan DKI 2 (Jakarta Pusat dan Selatan) Jokowi-Ma’ruf kalah dengan selisih lebih dari 5 persen. Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf di dapil DKI 1 sebesar 39,8 persen dan Prabowo-Sandi 44,1 persen. Di dapil DKI 2, Jokowi-Ma’ruf 39,5 persen dan Prabowo-Sandi 46,0 persen.
"Kekalahan Jokowi-Ma’ruf masih terkait dengan imbas kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI lalu," ungkap Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam peluncuran hasil survei di Jakarta, Senin (18/2).
Pilkada DKI pada 2017 memunculkan Anies Baswedan sebagai gubernur terpilih dengan sokongan partai-partai oposisi. Gelombang protes terkait isu penistaan agama terus dipelihara melalui Reuni Alumni 212, yang disalurkan energinya kepada koalisi oposisi.
"DKI Jakarta, bersama Jawa Barat dan Banten, masih menjadi pertaruhan berat bagi Jokowi-Ma’ruf, sekaligus ujian bagi Prabowo-Sandi untuk mempertahankan dominasinya," kata Rudi.
Survei Y-Publica dilakukan pada 21-30 Januari 2019 di tiga dapil DKI. Jumlah responden masing-masing dapil sebanyak 800 orang yang mewakili setiap kecamatan. DKI 1 mencakup Jakarta Timur, DKI 2 mencakup Jakarta Pusat dan Selatan, dan DKI 3 mencakup Jakarta Barat dan Utara. Sampel dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling), dengan margin of error 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.