REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menargetkan jumlah kunjungan wisatawan ke destinasi wisata di Lampung pada tahun ini mencapai 14,8 juta orang. Jumlah tersebut terdiri dari 14,5 juta wisatawan nusantara (wisnus) dan 300 ribu wisatawan mancanegara (wisman).
Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan, target kunjungan wisatawan pada tahun lalu tidak tercapai karena bencana gelombang tsunami yang melanda kawasan pesisir selatan Provinsi Lampung. “Diharapkan kegiatan Lampung Hotel Great Sales dan Food Festival 2019 mampu menggeliatkan pariwisata Lampung,” kata M Ridho Ficardo pada peluncuran Hotel Great Sales (HGS) dan Food Festival (FF) 2019 di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Ahad (17/2).
Ia mengatakan adanya event HGS dan FF 2019, sebagai upaya dalam meningkatkan dan mendorong dunia pariwisata Provinsi Lampung yang sebelumnya terpuruk karena bencana tsunami Selat Sunda. Program tersebut akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Lampung sebanyak 14,5 wisnus dan 300 wisman.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Lampung terkait kunjungan wisatawan ke Lampung pada tahun 2018, jumlah wisnus targetnya 13,9 juta orang namun baru tercapai 12,7 juta orang, dan wisman target 275 juta orang tercapai sebanyak 274.742 orang. “Tidak tercapainya target jumlah wisatawan ke Lampung, dikarenakan adanya bencana tsunami Selat Sunda yang melanda Lampung,” kata Ridho.
Gubernur mengatakan, pariwisata Lampung akan menjadi lokomotif untuk membangkitkan dan menggerakan roda perekonomian daerah, terutama pada bidang jasa dan ekonomi kreatif. Untuk itu, diharapkan kegiatan Lampung HGS dan FF 2019 mampu menggeliatkan pariwisata Lampung lagi pascabencana tsunami.
Pemprov Lampung bersama Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) Chapter Lampung bertekad meningkatkan kunjungan wisatawan ke Lampung melalui program HGS dan FF 2019 di Lampung selama tiga bulan ke depan. Kegiatan serupa sudah pernah dilakukan sebelumnya, sedangkan FF 2019 baru pertama digelar tahun ini.
“Pariwisata Lampung bukan hanya tempat wisatanya saja, tetapi juga berbicara tentang konten. Konten yang lahir secara alami yaitu makanan, dinilai oleh wisatawan memiliki kuliner makanan khas Lampung yang sangat enak," kata Ridho.
Ke depan, ia berharap semua pihak dapat mempersiapkan untuk mengangkat makanan khas Lampung sebagai poin utama dalam pengembangan pariwisata di Lampung. Selain itu, akan mengundang chef internasional untuk dipertandingkan dengan chef asal Lampung dala membuat makanan khas Lampung.