Sabtu 16 Feb 2019 15:12 WIB

Kepada Jokowi, Zaky Klarifikasi Cicitan "Presiden Baru"

Cicitan Achmad Zaky menuai protes warganet hingga muncul tagar #uninstallBukalapak.

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Seskab Pramono Anung (kiri) menjawab pertanyaan jurnalis usai menerima CEO Bukalapak Achmad Zaky di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Seskab Pramono Anung (kiri) menjawab pertanyaan jurnalis usai menerima CEO Bukalapak Achmad Zaky di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri dan CEO Bukalapak Ahmad Zaky secara pribadi menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas cicitan melalui akun Twitter-nya beberapa waktu lalu. Pada hari ini, Zaky diundang ke Istana Merdeka oleh Jokowi.

"Secara pribadi saya menyampaikan maaf kepada Bapak dan meluruskan juga yang kemarin itu," kata Achmad Zaky kepada wartawan usai pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu (16/2).

Baca Juga

Mengenai kata "presiden baru" dalam cicitannya, ia mengatakan sudah mengklarifikasi hal itu kepada Presiden. "Waktu nge-tweet, saya sudah tweet sebelumnya. Cuma di Twitter kalau sudah viral susah dikendalikan. Bahkan Pak Jokowi masuk tadi. Saya sudah sampaikan permintaan maaf," katanya.

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang sudah meluangkan waktunya untuk bertemu dengannya secara pribadi. Ia mengaku juga berdiskusi mengenai rancangan pemerintah untuk membuat Indonesia maju.

"Saya apresiasi apa yang dilakukan pemerintah dan pemerintah sudah punya plan (rencana) membuat Indonesia maju berbasis inovasi," katanya.

Menurut dia, pihaknya juga mendukung langkah itu karena saat ini unicorn itu sedang mengembangkan  pusat riset di Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Medan.  "Mudah-mudahan kita bisa kolaborasi. Semangatnya membuat Indonesia maju berbasis riset inovasi SDM berkualitas. Itu yang kita sepakati," katanya.

Sebelumnya di lini masa Twitter, Jumat (15/2) pagi dibanjiri tanda pagar #uninstallBukalapak akibat cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky yang dianggap mendukung salah satu pasangan calon presiden. Zaky, dalam cicitan yang kini sudah dihapus, menyoroti dana dari negara untuk sektor penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) minim dan berharap "presiden baru bisa menaikkan" anggaran tersebut.

Istilah "presiden baru" tersebut dianggap warganet menyudutkan Joko Widodo sebagai. Banyak warganet yang memprotes Zaky karena tidak menghargai presiden yang datang ke acara ulang tahun Bukalapak pada Januari 2019, hingga dianggap tidak mempercayai kemampuan bangsa sendiri karena cuitan bernada pesimistis.

Zaky dalam keterangan resmi memohon maaf dan menyatakan cicitan tersebut tidak bermaksud mendukung atau tidak mendukung calon presiden tertentu. Melainkan ajakan untuk membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah.

"Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement