Sabtu 16 Feb 2019 15:15 WIB

Isu Ahok Gantikan Ma'ruf, Jokowi: Tidak Mungkin

'Jangan diganggu fitnah-fitnah seperti itu. Sangat tidak mendidik.'

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Seskab Pramono Anung (kiri) menjawab pertanyaan jurnalis usai menerima CEO Bukalapak Achmad Zaky di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Seskab Pramono Anung (kiri) menjawab pertanyaan jurnalis usai menerima CEO Bukalapak Achmad Zaky di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi), menanggapi pemberitaan yang beredar soal isu penggantian KH Ma'ruf Amin bila nantinya terpilih sebagi wakil presiden. Dalam infografik sebuah surat kabar disebutkan bahwa Ma'ruf akan diganti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seandainya terpilih bersama Jokowi di Pilpres 2019.

Jokowi menganggap kabar itu sebuah fitnah dan tidak bisa dibenarkan."Tidak mungkin lah. Kita ini baru menuju kepada yang namanya Pileg dan Pilpres. Jangan diganggu fitnah-fitnah seperti itu. Sangat tidak mendidik. Sangat tidak mendidik," jelas Jokowi di Istana Merdeka usai menemui CEO Bukalapak Achmad Zaky, Sabtu (16/2). 

Baca Juga

Sebelumnya, TKN melaporkan Indopos ke Dewan Pers terkait dugaan pelanggaran kode etik jurnalistik. TKN menilai, pemberitaan dalam bentuk infografis yang dimuat dalam koran Indopos telah menyudutkan pasangan calon (paslon) nomor urut 01.

Pelaporan dilakukan atas artikel berjudul 'Ahok Gantikan Ma'ruf Amin' yang dicetak Indopos pada Rabu (13/2) lalu di halaman dua. Dalam sebuah ilustrasi, Indopos membuat lima tahapan proses digantikannya Ma'ruf dengna Basuki Tjahaja Purnala alias Ahok.

Pemimpin Redaksi Indopos, Juni Armanto, juga mengklarifikasi pemberitaan tersebut. Juni mengatakan, dalam isi berita, pihaknya telah melakukan konfirmasi kepada sejumlah anggota TKN. Dalam berita tersebut, TKN menampik semua isi dari grafis yang viral di media sosial itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement