Sabtu 16 Feb 2019 11:03 WIB

TKN Jelaskan Percepatan Pembangunan Jalan Tol

Pembangunan jalan tol untuk kelancaran dan efisiensi biaya logistik.

Jalan tol (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Jalan tol (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Maruf Amin, Muhammad Misbakhun menjelaskan salah satu tujuan Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan percepatan pembangunan jalan tol. Yaitu, untuk kelancaran dan efisiensi biaya logistik. 

"Jadi, keberadaan jalan tol ini adalah infrastruktur darat yang merupakan kombinasi dari moda transportasi laut. Jalan tol ini merupakan pendukung dari konsep tol laut yang merupakan visi-misi Presiden Jokowi," kata Misbakhun, Jumat (16/2).

Baca Juga

Misbakhun menjelaskan hal itu, sebagai respons atas penilaian pengamat ekonomi Faisal H Basri yang menyebut infrastruktur jalan tol saat ini kurang efisien menekan biaya logistik secara nasional. Menurut Faisal, pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) itu, jika pemerintah mau menurunkan biaya logistik maka seharusnya yang digenjot adalah jalur laut.

Namun, Misbakhun punya pandangan berbeda. Anggota DPR dari Fraksi Golkar itu menjelaskan pemerintahan Presiden Jokowi mempercepat pembangunan infrastruktur jalan tol serta pelabuhan secara bersamaan untuk mendukung moda transportasi laut.

"Angkutan laut memang bisa mengangkut barang dalam jumlah besar, tapi untuk mendistribusikan barang masih membutuhkan infrastruktur jalan tol," katanya.

Menurutnya, jika saat ini biaya logistik belum turun secara signifikan, itu karena masih dibutuhkan waktu untuk menyelesaikan konektivitas antar-wilayah yang ada di Indonesia. "Pembangunan yang berkesinambungan antara jalan jalan tol di darat dan pembangunan tol laut dapat mempersingkat jalur distribusi barang antar-wilayah di Indonesia," katanya.

Misbakhun mencontohkan, Jalan Tol Transjawa di Pasuruan. Menurut dia, keberadaan jalan tol ini  manfaatnya sangat terasa karena jarak tempuh menuju pelabuhan di Surabaya juga menjadi lebih singkat.

"Jadi, warga di daerah pemilihan saya di Pasuruan dan Probolinggo juga sangat antusias menyambut keberadaan tol," tuturnya.

Misbakhun juga mengutip kajian Bank Dunia tentang Logistic Performance Index (LPI) 2018. Berdasarkan data tersebut, Indonesia berada di posisi ke-46 dengan skor 3,15. Posisi tahun 2018 ini, naik dari posisi sebelumnya pada tahun 2017 yakni berada pada peringkat ke-63 dengan skor 2,98.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement