Kamis 14 Feb 2019 17:34 WIB

TKN Ungkap 'Zona Merah' di Jabar

TKN mengatakan ada beberapa daerah-daerah yang masih sulit ditembus di wilayah Jabar.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Usman Kansong
Usman Kansong

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) mengungkap sejumlah 'zona merah' yang masih sulit ditembus tim pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Jawa Barat (Jabar). TKN mengatakan, sulit dijangkaunya daerah-daerah itu disebabkan kentalnya nuansa kelompok tertentu di kawasan itu.

"Saya kira ada beberapa kabupaten di beberapa kota ya beberapa kota itu misalnya Depok ya itu masih jadi tantangan buat kita," kata Direktur Komunikasi Politik TKN Usman Kansong di Jakarta, Kamis (14/2).

Usman mengatakan, Bogor juga masih menjadi tantangan yang harus ditaklukan TKN. Lebih rinci, Usman mengungkapkan, daerah semisal Ciamis masih menjadi basis dari kelompok tertentu meskipun TKN telah masuk ke zona merah tersebut.

"Pak kiai dua atau tiga pekan lalu bikin acara di Depok, ya itu sudah kita lakukan, kemudian di Bogor itu aktif sekali caleg kami ditambah gerakan relawan-relawan yang bekerja di Bogor untuk mencuri suara," katanya.

Kendati, secara keseluruhaan, hasil survei yang dilakukan Indopolling Network menempatkan pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul elektabilitas menyalip Prabowo Subianto. Tingkat keterpilihan capres Prabowo hanya meraih 37,9 persen, tertinggal sekitar 4 persen dari capres Joko Widodo yang meraih 41,7 persen.

Dalam pemilu 2014 lalu, Jokowi-Jusuf Kalla mengalami kekalahan suara di Jabar dengna perolehan 40,22 persen. Sementara Prabowo-Hatta Rajasa mendulang 59,78 persen suara. Usman mengatakan, peningkatan elektabilitas 20 persen merupakan hal yang luar biasa. Dia mengatakan, peningkatan tersebut atau paling tidal memperkecil jaral ketertinggalan merupakan hal positif.

"Apa lagi ada yang mengatakan supaya mengatakan kita menang," katanya.

Usman mengatakan, peningkatan tingkat keterpilihan di Jabar juga tak lepas dari peran tokoh-tokoh di daerah tersebut. Dia mengungkapkan, mantan gubernur dan calon gubernur yang pernah bertarung di tanah Pasundan Solihin Gautama Purwanegara (GP) ikut terlibat dalam pemenangan capres pejawat. Dia mengatakan, GP merupakan sosok senior di Jabar yang sangat dihormati.

Selain itu, TKN juga melibatkan mantan wakil gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Keduanya merupakan Juru Bicara TKN dan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Jawa Barat.

Dia melanjutkan, ada pula peran Ketua DPD PDIP Jawa Barat TB Hasanuddin. Mantan anggota DPR komisi I itu juga berperan sebagai wakil ketua TKD Jabar. Tiga orang ini pernah bertarung di Pilgub Jabar 2018.

"Saya kira pak Deddy Mizwar, di Purwakarta dan sekitarnya ada pak Dedi Mulyadi. Pak TB Hasanuddin juga kita manfaatkan Jawa Barat secara umum," ujar Usman.

Meski demikian, hasil survei Indopolling Network masih mendapati kekalahan suara bagi paslon 01 di Jabar Selatan dengna suara 40 persen. Prabowo unggul dengna suara 50 persen dan sisanya tidak menjawab.

Sedangkan di kawasan Jabar bagian barat, tengah, dan utara masih menjadi area pertempuran karena selisihnya tipis dan jumlah pemilih yang banyak. Hasil survei menempatkan, jabar bagian tengah 01 41,9 persen, 02 41,2 persen. Di utara 01 35 persen, 02 30,7 persen, di barat 01 40 persen dan 02 39 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement