Kamis 14 Feb 2019 15:49 WIB

Remaja Hanyut di Pantai Selatan Ditemukan Meninggal

Kolbi tergulung ombak saat sedang bermain air dengan kedua temannya.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Tenggelam
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Tim SAR Gabungan menemukan jenazah Kolbi (14), remaja asal Desa Widarapayung Wetan Kecamatan Binangun yang sebelumnya dilaporkan hanyut terbawa gelombang laut selatan.

Ia ditemukan pada Kamis (14/2) pagi, tak jauh dari lokasi terakhir korban dilaporkan hilang. ''Korban ditemukan di sekitar pantai dalam kondisi meninggal dunia,'' jelas Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap, Mulwahyono.

Dia menyebutkan, laporan adanya remaja yang hilang di sekitar pantai Pantai Widarapayung, diterima pada Rabu (13/2) petang. Setelah mendapat laporan, ia langsung menerjunkan tim untuk melakukan pencarian. "Dibantu oleh elemen SAR lain dan warga desa setempat,'' jelasnya.

Namun hingga pukul 22.00, pencarian korban tidak membuahkan hasil sehingga upaya pencarian dilanjutkan keesokan harinya. Sebelum memulai pencarian, tim SAR gabungan dibagi menjadi dua kelompok.

Satu tim bertugas menyisir kawasan pantai, sedangkan kelompok lainnya bertugas menyusuri perairan sekitar pantai.  ''Belum lama kami melakukan pencarian, korban ditemukan oleh tim yang sedang menyusuri perairan pantai. Saat itu juga kami langsung berkumpul di lokasi temuan, dan melakukan evakuasi ke darat,'' katanya.

Mulwahyono juga menyebutkan, sebelum diserahkan pada pihak keluarga, jenazah korban juga sempat diperiksa di Puskesmas Binangun.

Baca juga,  Tiga Santri Tenggelam di Laut Sukabumi.

Berdasarkan informasi warga setempat, korban sebelumnya sempat bermain air di Pantai Widarapayung bersama dua temannya. Namun saat sedang asyik bermain air, ombak besar datang menghantam mereka.

''Kedua teman korban bisa diselamatkan olah penjaga wisata setempat, namun korban Kolbi langsung hilang ditelan gelombang,'' katanya.

Terkait kejadian ini, Mulwahyono meminta agar warga yang sedang bermain atau berwisata di kawasan pantai selatan, agar tidak mandi atau bermain air laut. ''Saat ini, kondisi laut selatan sering mengalami gelombang tinggi. Hal ini akan sangat membahayakan mereka,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement