REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Petugas RSUD Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, kewalahan menampung penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD). Sehingga, perawatan dilakukan di lorong rumah sakit.
"Kami sudah menjalani tugas medis sesuai standar operasional prosedur (SOP)," kata Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Balaraja, Ferry Irwansyah di Tangerang, Kamis (14/2).
Ferry mengatakan, akibat keterbatasan tempat tidur terpaksa menyediakan tambahan agar pasien tetap dapat dilayani secara maksimal. Ia menambahkan, hal ini hanya menyangkut keterbatasan tempat tidur tetapi untuk pelayanan tetap sama dengan yang berada di dalam kamar perawatan.
Menurut Ferry, RSUD Blaraja tidak membedakan pelayanan. Kondisi saat ini semata RSUD tidak mampu menampung banyaknya pasien DBD.
Sampai saat ini, pasien DBD yang menjalani perawatan sebanyak 42 orang, sementara persediaan tempat tidur telah digunakan untuk penderita penyakit lain. Pihaknya telah mengantisipasi dengan persediaan obat-obatan dan petugas medis bila terjadi kejadian luar biasa (KLB) BDB di wilayah ini.
"Semoga saja KLB tidak terjadi karena berbagai upaya telah dilakukan agar DBD tidak merebak ke warga lainnya," katanya menambahkan.
Sedangkan, manajemen RSUD itu telah menyediakan sebanyak 104 unit tempat tidur yang direncanakan sebanyak 250 unit dengan tipe B. Aparat Dinkes Kabupaten Tangerang telah melakukan verifikasi jumlah penderita DBD mencapai 134 pasien yang dirawat di berbagai RSUD dan Puskesmas setempat.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) Dinkes Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi mengatakan, dari data pasien tersebut tidak ditemukan penderita yang meninggal dunia. Namun, pasien yang terkena DBD bila dengan cepat mendapatkan pertolongan medis, maka mengurangi tingkat kematian.
Sebelumnya, Dinkes setempat telah menetapkan terdapat enam Kecamatan rawan penyebaran DBD yakni Kecamatan Balaraja, Panongan, Pasar Kemis, Cikupa, Legok dan Kecamatan Curug, Sebagian warga dari enam kecamatan itu berobat ke RSUD Balaraja.