Rabu 13 Feb 2019 18:20 WIB

Empat Nelayan Hilang di Perairan Karawang Belum Ditemukan

Satpolair pun meminta bantuan nelayan dan kapal patroli milik Pertamina.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Agus Yulianto
Satpolair Res Karawang tengah mencari empat nelayan yang hilang di perairan Karawang, Rabu (13/2).
Foto: dok. Satpolair Res Karawang
Satpolair Res Karawang tengah mencari empat nelayan yang hilang di perairan Karawang, Rabu (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Empat nelayan yang merupakan anak buah kapal (ABK) Kapal Sinar Laut, yang terbalik dan tenggelam di  Perairan Sadewa, tepatnya di kordinat LS  05° 106' 021" BT 107° 04' 986", masih belum ditemukan. Padahal, jajaran Satpolairud Polres Karawang sudah berupaya melaluka  pencarian, sejauh 15 mil dari pesisir pantai ke tengah laut. Akan tetapi, empat warga Kabupaten Indramayu tersebut hingga pencarian hari kedua ini belum ada titik terang.

Kasat Polair Polres Karawang, AKP Zulkifli Sitorus, mengatakan, sejak Selasa kemarin (12/2) jajarannya melakukan pencarian. Pencarian tersebut, mulai dari muara Ciparage sampai menyisiri lokasi kejadian. Namun, hingga kini, keempat nelayan cumi-cumi itu masih belum bisa ditemukan.

"Lokasi Kapal Sinar Laut yang terbalik akibat dihantam ombak tinggi, di perbatasan perairan Karawang-Bekasi. Namun, persisnya masuk wilayah Bekasi," ujar Sitorus, kepada Republika.co.id, Rabu (13/2).

Meski demikian, sambung Sitorus, pihaknya berupaya untuk mencari empat nelayan yang hilang itu. Bahkan, jajarannya telah meminta bantuan kepada nelayan dan kapal patroli milik Pertamina, untuk ikut membantu dalam pencarian ini.

Sitorus menjelaskan, Kapal Sinar Laut yang membawa sembilan ABK dan satu nahkoda, terbalik akibat dihantam ombak tinggi pada Ahad (10/2) sekitar pukul 21.00 WIB. Dari 10 nelayan itu, enam di antaranya ditemukan selamat, setelah mereka terapung selama 12 jam.

Ke 10 nelayan asal Kabupaten Indramayu ini, memancing cumi-cumi di lokasi kejadian. Biasanya, hasil tangkapan mereka, dijual di TPI yang ada di Kecamatan Blanakan, Subang. 

Adapun enam nelayan yang selamat ini, masing-masing, Supardi (42 tahun) yang merupakan nahkoda. Lalu, Tarjono (23 tahun), Renaldi (20 tahun), Azis (24 tahun), Alif (18 tahun), dan Waskani  (25 tahun).Kini, keenamnya sudah dijemput pihak keluarga, dan kembali ke Indramayu.

Sedangkan, empat nelayan yang hilang, masing-masing, Dray (24 tahun), Husin (19 tahun), Asep (35 tahun) dan Amad (18 tahun), hingga kini masih belum ditemukan. Adapun pencarian terhadap empat korban ini, akan dilakukan selama tujuh hari.

Ketua Pokmas Arya Bahari, Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar, Nurhaen, mengatakan, pihaknya sudah meminta bantuan nelayan setempat maupun dari rukun nelayan lainnya, untuk ikut dalam pencarian ini. Jika nelayan menemukan tanda-tanda, empat korban ini segera laporkan ke pokmas terdekat ataupun aparat kepolisian.

"Dalam pencarian ini, kita juga ikut terlibat. Termasuk, sudah meminta bantuan nelayan," ujar Nurhaen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement