REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menanggapi pembangunan posko Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Solo. Ketua DPC Solo PDIP ini mengatakan, sah saja jika BPN Prabowo-Sandi membuat posko pemenangan tersebut, karena menurutnya hal itu bagian dari kompetesi.
"Ya buka posko di mana saja sah-sah saja, namanya juga kompetisi," ujar Hadi usai bersilaturrahim dengan Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).
Namun, menurut dia, kendati tim BPN Prabowo-Sandiaga membangun posko pemenangan tersebut, Jokowi tetap mendapatkan suara sebanyak 78 persen dari warga Solo dan Jawa Tengah. Sementara, target yang ingin dicapai sebanyak 80 persen. Menurut dia, Jokowi hanya memintanya agar Solo tetap dijaga.
"Beliau minta Solo di jaga, oh siap. Solo ditarget 80 persen, Jawa Tengah ditarget 80 persen, kita yang penting bekerja," kata Hadi.
Sebelumnya, Jenderal Purn Djoko Santoso meresmikan kantor pusat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga, di Jalan Letjen Suprapto 53 A, Sumber, Banjarsari, Solo. Posko pemenangan Prabowo-Sandiaga itu dibuat tak jauh dari kediaman Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo.
Djoko Santoso yang juga ketua BPN mengatakan, pihaknya akan berkantor di posko pemenangan tersebut. Dia pun akan bersungguh-sungguh memenangkan Prabowo-Sandi di Solo.
"Saya sudah matur ke Pak Prabowo, saya akan mengatur perjuangan kita dari Solo," ujar Djoko saat memberikan sambutan, Jumat (11/1) lalu.