REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ahmad Muzani tidak mengungkapkan secara gamblang terkait gaya debat yang akan dilakukan calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam debat kedua 17 Februari nanti. Namun pada prinsipnya Prabowo ingin menang tanpa gawe wirang (bikin malu) dan tanpa ngasorake (merendahkan).
"Jadi beliau tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keluhuran Jawa, keluhuran orang tua kita bahwa kita ingin menang tanpa ngasorake. Kita tidak ingin gawe wirang walaupun dicoba terus digawe wirang, tetapi bacaan saya beliau tetep tidak ingin gawe wirang," kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/2).
Muzani mengatakan Prabowo bisa saja menyerang balik dengan mengatakan partai mana yang paling banyak korupsi. Namun Prabowo memilih untuk tidak melakukan hal itu. "Kalau Pak Prabowo mau balikin, selesai. sekali lagi kebenaran akhirnya ditunjukan siapa yang paling besar siapa yang paling banyak, tapi gak mau ngomong. untuk apa sih ngomong-ngomong begitu?," tanyanya.
Sekjen Partai Gerindra itu juga menyebut tidak ada strategi khusus untuk membuat Prabowo lebih santai dan tidak terpancing. Sebab menurutnya Prabowo adalah pribadi yang santai.
"Pak Prabowo pada intinya orang yang santai, tidak tegang, apalagi perdebatan kaya gini beberapa kali beliau lakukan, jadi ya formulanya Prabowo sudah ngertilah apa yang harus dilakukan dalam kondisi menghadapi perdebatan ini," ujarnya.