REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir mengatakan kegiatan lelang lukisan sebagai bagian dari penggalangan dana bagi Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Erick mengatakan, dana yang masuk ke rekening kampanye akan segera dikaporkan ke pihak terkait.
"Saat ini sedang proses berlangsung, nanti disampaikan. Kita sedang lelang lukisan ibu Kartika Affandi tadi pas kami turun Rp 1M, sekarang sudah Rp 2M," kata Erick Thohir di Jakarta, Senin (11/2).
Acara pelelangan dihadiri oleh calon presiden Jokowi. Ada sekitar 73 lukisan yang ditampilkan dalam pelelangan yang sempat berlangsung tertutup itu. Karya seni yang ditampilkan ini merupakan bentuk dukungan dan gotong royong para seniman kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Erick mengatakan, meski penggalangan dana berlangsung tertutup, pemasukan dana kampanye akan tetap dilaporkan. Mantan direktur utama Inter Milan itu melanjutkan, pelaporan dana kampanye kali ini serupa dengan pelaporan dana kampanye sebelumnya dimana ada masyarakat yang menyumbang Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta.
"Hanya sekarang berupa lukisan, tapi tetap akan kami laporkan secara terbuka dan transparan," katanya.
Dari Seniman Untuk 01. Pengunjung melihat lukisan saat Pameran Satu Arah untuk Satu Indonesia Maju di Jakarta. (Republika/Wihdan)
Erick menegaskan, pelaporan dilakukan menyusul profesionalisme dan keterbukaan TKN. Hanya saja, dia mengakui, kegiatan tidak dilakukan secara terbuka karena memang ada acara yang memang harus dilakukan dengan tertutup dan sebaliknya.
Sebelumnya, Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengatakan, penggalangan dana ini merupakan bentuk gotong royong untuk memenuhi dana kampanye. Dia mengatakan, seluruh dana nantinya akan dilaporkan dalam rekening dana kampanye dan akan dipakai.
Kegiatan lelang lukisan mengangkat tema #01 Satu Arah untuk Satu Indonesia Maju. Sejumlah karya seni yang ditampilkan yakni karya dari I Nyoman Nuarta, Goenawan Muhammad, Hanafi, Erica, Nasirun, Anton Subiyanto, Kartika Affandi, Putu Sutawijaya, Hojatul, Gusmen Heriadi, Deddy Sufriadi, dan Heri Kris.