REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan 13.976 hektare hutan sosial untuk masyarakat di Desa Haurwangi, Cianjur, Jawa Barat. Hutan sosial tersebut diserahkan kepada 8.941 Kepala Keluarga.
"Tadi yang disampaikan ke saya hari ini dibagikan 3.900 hektare untuk 8900 KK, artinya 1 KK mendapatkan kurang lebih 1,5 ha," jelas Jokowi.
Dengan penyerahan surat keputusan (SK) hutan sosial ini, masyarakat memiliki status hukum yang jelas untuk mengelola hutan sosial. Hutan sosial ini, tambahnya, dapat dikelola hingga 35 tahun lamanya.
Kendati demikian, ia mengingatkan masyarakat agar benar-benar mengelola hutan sosial dengan baik dan produktif.
"Setiap tahun akan saya cek ini digunakan atau tidak, ditelantarkan atau tidak, produktif atau tidak. Sudah diberikan, ternyata tidak diapa-apain. Harus produktif," ujar dia.
Pemerintah telah menyerahkan hutan sosial ke seluruh wilayah Indonesia hingga 2,53 juta hektare selama dua tahun terakhir. Selanjutnya, pemerintah akan terus membagikan hutan sosial hingga mencapai target yang ditetapkan, yakni 12,7 juta hektare.
"Supaya tanah itu menjadi jelas kepada siapa diberikan, menjadi produktif, tidak diberikan kepada yang gede-gede. Masak ada yang diberi sampai 300 ribu ha, rakyat mau kelola 1 ha saja sulit," ucap Jokowi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan selama ini terjadi ketimpangan masyarakat baik secara sosial dan ekonomi di Cianjur. Pemberian hutan sosial agar dapat dikelola masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan pemerataan ekonomi.
"Kami punya tantangan jumlah penduduk hampir 50 juta atau 20 persen Indonesia. Di dalamnya terjadi ketimpangan desa kota, dan utara selatan. Hutan sosial ini untuk mengurangi gap sosial dan ekonomi," jelasnya.
Hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam acara ini, yakni Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri BUMN Rini Soemarno, Mensesneg Pratikno, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
